Ibu bertanya, mengapa gerangan denganku?
Wajar ia gelisah. Penampilan ku acak-acakan. Mata ku sembab. senyum ku getir. Dan wajahku semakin memucat.
Sembari semakin melebarkan senyum paksa, ku jawab bahwa aku baik-baik saja.
Ibu tersenyum, lalu melenggang pergi meninggalkanku.
Ku pandangi punggung ibu yang menjauh. Senyumku memudar, air mataku kembali luruh.
Aku tidak baik-baik saja, bu. Andai ibu tau itu.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...