Pakaiannya lusuh
Ia lari tak tentu arah
Enggan berhenti
Meski duri semakin banyak menancap dikaki
Meski mata nyaris mengeluarkan tetesan darahCintanya pupus
Harapannya sirna
Hatinya terpecah belah
Mengapa sang penakhluk begitu keji?
Mengapa tak mengasihani?Malamnya kejam
Paginya membunuh
Harinya terlewati dengan kematian berkali-kali
Bagaimana harus berjalan tegak?
Bagaimana harus mengejar mimpi?Tuhan, lihat dia
Lihat matanya,
Lihat kakinya,
Lihat hatinya,
Jangan biarkan ia mati kehilangan akal
Jangan biarkan.Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...