Ibu mencari sebungkus mentega. Aku melihatnya, diatas rak sana. Aku gapai semampuku namun apa daya, tangan tak sampai. Kuputuskan menggunakan kursi. Mungkin aku ceroboh, menggunakan kursi yang tidak rata setiap kakinya. Aku pun terjatuh mengenaskan dan terluka parah.
Kamu ibarat sebungkus mentega di rak yang tak mampu ku gapai sendiri. Sebab itu, kuputuskan meminta bantuan pada orang yang kupercaya. Dan aku ceroboh, karena mempercayai orang yang salah. Yang pada akhirnya malah menohok dan menciderakan hatiku.
Salahmu yang tak tergapai, salahnya yang mencelakaiku, atau malah salahku yang terlalu ceroboh?
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...