- Last night I am realise that you are my first love. And tonight you still be my favourite.
Satu bulan berlalu, disini ayah ku berkerja sebagai seorang barista di kedai kopi dekat kampus Nash. dan ibu ku menjadi penjaga toko kosmetik. hari ini aku naik ke kelas 12 dengan nilai yang cukup memuaskan. ibu dan aku mengurus surat pindah, sedang ayah dan kakak mengurus semua perabotan yang ada. hanya aku dan ayah ibu yang akan pindah.
Nash akan tetap disini sampai sekolah nya selesai.
memang aku tak pernah siap dengan yang namanya perpisahan. tapi seiring berjalanya waktu, aku pasti akan menerimanya.
siang ini kami memutuskan untuk kembali ke desa setelah satu bulan tak pernah kembali.
sungguh pemandangan yang sangat aneh melihat keadaan desa kami sekarang.
desa yang di kenal sebagai up heaven, tak lagi seperi itu. sekarang desa ini layaknya kota mati. tak ada satu pun yang mau tinggal di desa gersang ini, rumah - rumah ditinggalkan oleh penduduk nya. hanya satu kehidupan yang ada disini. yaitu kastil di atas jalan. hanya itu tempat subur di desa ini.
karna tak ada lagi yang dapat di lihat disini, jadi kami memutuskan untuk langsung pergi ke bandara.
-
setelah menghabiskan 7 jam dipesawat akhirnya kami sampai di pusat kota Belanda, Amsterdam. kami langsung menaiki bus yang akan membawa kami ke desa Giethoorn yang berjarak 121 km dari kota Amsterdam. di desa ini lah ibu ku, aku, dan Nash dilahirkan. dan ini pertama kali nya aku kembali ke sini setelah sekian lama. disini kami hanya akan mebereskan rumah oma karna sudah satu bulan rumah tidak di bereskan. Oma tinggal bersama bibi di pusat kota. setelah kami merasa sudah beres barulah kami kembali ke kota.
-
dua bulan sesudah kami pidah, oma Dhesry menghembuskan nafas terakhirnya.
disini, ayah ku memulai peruntungan baru yaitu sebagai pegawai di perusahaan property di perusahaan milik suami bibi Claudya.
dan ibu ku membuat kebun bunga lily di perkarangan rumah untuk di jual kepada wisatawan yang datang.
dan aku sendiri sekarang bersekolah di sekolah tingkat akhir di pusat kota Amsterdam.
-
hari ini aku akan menjemput Nash di bandara.
dia akan menghabiskan liburan musim panas di Belanda. ketika aku melihat Nash di pintu kedatangan internasional aku langsung berlari untuk memeluknya. hmm aku sangat rindu dengan monster satu ini."apa kau mau gelato." tawar nya kepada ku.
"rasanya aku ingin sekotak macarron."
"padahal tadi aku akan membelikan nya kepadamu." dia menyentuh hidung ku.
"hey Nash, kau tau kan.."
"apa?."
"aku tak pernah menolak untuk sesuatu yang gratis." jawab ku.
"dasar kau ini."
kami pun pergi ke kedai untuk membeli perangko dengan menggunakan bus. lalu setelah itu kami pulang ke desa. sesampainya kami di desa hari sudah memasuki senja, sesudah kami mandi, kami makan malam ber tiga, aku, ibu, dan Nash."apa kau masih ingat dengan tante Anne?"
tanya ibu membuka percakapan malam ini.
aku yang sedang mengunyah makanan menjadi terhenti saat ibu membicarakan tentang tante Anne. lalu aku menuangkan susu hazelnut ke mug yang telah ibu sediakan."tante Anne?" balas ku heran dan menaruh mug ke meja.
"Ibu nya Shawn, dia tadi menelpon." ucap ibu.
"dia dan ayah nya Shawn sedang dalam proses perceraian. mungkin sekitar 6 bulan lagi mereka akan bercerai." sambung ibu."lalu bagaimana dengan Shawn sendiri? apakah dia depresi?" tanya ku.
"sekarang Shawn sedang di asrama, dan ini tahun terakhir dia di asrama. ibu nya ingin jika dia kembali kerumah, kau ada di rumah nya tapi bukan sebagai seorang yang dia kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulate | Shawn Petter Raul Mendes
Fanfictionpernahkah kamu bermimpi untuk hidup bersama cinta pertama mu? aku selalu bermimpi untuk itu. bahkan di saat semuanya tidak mungkin terjadi, aku masih mempercayai bahwa cinta pertama itulah yang akan menjadi bagian dalam hidupku selamanya. Tapi apa h...