you th

182 22 9
                                    

"you can take my youth away,
the soul of mine will never break
as long as I wake up today,
you can take my youth away."
- youth//Shawn Mendes ft. Khalid -

___

Sudah tiga hari sejak operasi transplantasi ginjal Shawn. Tapi, tanda - tanda Shawn akan siuman belum ada. Aku masih disini, didepan ruang ICU tanpa pernah meninggalkan nya seorang diri di ruang ICU yang sangat dingin itu.

Aku yakin, meskipun Shawn tidak sadar. Dia masih bisa mendengar apa yang aku katakan. Oleh sebab itu, aku selalu bercerita tentang our little Mendes kepadanya. Dan aku juga yakin, dia juga senang mendengar cerita ku.

"Goede morgen Carol." Sapa Grey, lalu duduk di sebelah ku. "Ini hari ketiga dan kau belum pulang?"

"Aku tak akan pulang jika Shawn tidak mengizin kan ku. Jika Shawn bisa berbicara sekarang, dia akan bilang jika dia tidak mengizinkan ku untuk pergi jauh dari nya." Aku tersenyum dan menunduk.

"Benarkah?" Grey tertawa. "Kau pasti lapar, ambil ini." Grey menyerahkan kotak.

"Apa ini?" Aku mengambil kotak itu, lalu membuka nya.

"Itu adalah makanan khusus yang di berikan kepada wanita hamil yang kontrol ke dokter kandungan. Aku sengaja mengambilkanya untuk mu."

"Dank u Grey." Aku meminum susu yang ada di dalam kotak pemberian Grey.

"Disitu ada vitamin, jangan lupa diminum. Aku akan masuk untuk mengecek keadaan Shawn." Grey meninggalkan ku.

Tok. Tok. Tok. Grey mengetuk kaca dari dalam.
Aku menoleh. Grey memberi kode agar aku masuk ke dalam. Aku bergegas melapisi baju ku dengan baju ICU lalu berlari ke dalam.

Aku tak percaya jika Shawn telah siuman. Grey membuka selang oksigen karna Shawn tidak membutuhkan nya lagi.

Tangan Shawn mengelus perut ku. "How are you little mendes." Sapa Shawn dengan suara yang samar - samar.

Aku memegang tangan Shawn, lalu menciumi tangan nya. "Lihat, kau baik - baik saja."

-

Besok nya aku datang pagi ke rumah sakit untuk menyuapi Shawn sarapan.

"Good morning my husband." Aku mencium kening Shawn lalu meletakan tas yang aku bawa di atas sofa. Aku menarik kursi dan meletakan nya di sebelan ranjang Shawn. "Kau ingin sarapan?" Tanya ku pada Shawn.

"Aku lebih ingin kau menyuapi ku." Shawn mencoba untuk duduk.

"Biar aku bantu." Aku menegakan sandaran kasur.

"Ah." Shawn merinti kesakitan.

"Apa ginjal mu masih sakit?" Tanya ku.

"Tidak, jahitan nya sakit saat aku bergerak."

"Apa perlu memanggil dokter?"

"Cukup kau ada disini, rasa sakit nya sudah berkurang."

"Benarkah? Ayo buka mulut mu." Aku menyuapkan bubur kepada Shawn.

"Ah Grey kemarilah." Panggil Shawn.

"Aku takut akan mengganggu mu, jadi aku akan kembali ke ruangan ku." Grey duduk di sofa. "Jadi bagaimana dengan perut mu apa kau merasa sesuatu yang tidak nyaman?"

"Shawn hanya merasa sakit karna jahitan nya." Jawab ku.

"Itu hal yang biasa saat kau selesai operasi." Balas Grey.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang