7 August 1982
"I want the black one." Aku menunjuk sebuah jam tangan. "wrap it perfectly" I am smiling.
Kring. Kring. Kring
My phone is ringing."Hello Shawn ."
"Where are you honey?"
Aku melihat ke arah sekitar, memastikan apa ada Shawn di toko ini atau tidak. "At my office."
"Dinner with me?"
"Aku akan makan di cafetaria bersama Madison."
"Okay."
"Luv you Shawn."!"Thankyou." Aku mengambil paper bag dan berjalan menuju mobil. Apa Shawn ada dirumah? Kenapa aku tidak bertanya kepada nya? Umpat ku.
-
Aku berjalan menuju dapur dan mengeluarkan kue tart dari panggangan.
"I can smell something good here." Hailey datang dan membuka lemari pendingin.
"Where is Skylyn?" Aku meletakan kue tersebut di atas meja.
"Dia sudah tidur. Aku akan kerepotan jika dia belum tidur sekarang." Hailey berjalan ke ruang keluarga dan menonton tv.
Aku melirik ke jam yang berada di dekat kamar Cam. Pukul 11:30. itu artinya 30 menit lagi adalah ulang tahun Shawn. Tapi kenapa Shawn belum pulang?
Aku menyelesaikan kue ulang tahun untuk Shawn dan melihat ke arah jam. pukul 1 pagi.
"Hailey dimana Shawn?" Aku duduk di sebelah Hailey.
"Entahlah, dia pergi bersama Cam sejak tadi sore."
Aku mengambil telfon dan mencoba menghubungin Shawn tetapi nomor nya sedang tidak aktif. Begitu juga dengan nomor Cam.
"Calm Carol.. Ini adalah hal biasa bagi pria." Hailey mencoba menenangkan aku karna hingga pukul 2 lewat mereka belum juga kembali.
Ctek.
Aku mendengar suara pintu terbuka.
Aku menoleh ternyata itu Shawn dan Cameron."Are you drunk?" Aku berjalan ke arah Shawn.
Hailey merangkul Cam dan membawa nya ke kamar. "Thankyou Shawn."
"No, I am sorry if you worried about me."
"Naiklah ke kamar, aku akan buatkan teh hangat." Aku menatap Shawn yang berjalan ke kamar.
Aku menancapkan lima lilin ke atas kue tart dan menyalakannya. Aku berjalan menuju kamar dan membuka pintu.
"Happy birthday my boo."
Shawn berjalan ke arah ku dan mencoba untuk meniup lilin.
Aku menjauhkan kue yang aku pegang dari hadapan nya. "Make a wish."
"Dear lord. I wish and I hope. Caroline Mendes will always be my princess. In life and in heaven." Shawn menutup mata nya dan meniup semua lilin.
"Shawn!!" Aku tertawa. "You should keep that wish by your self. You don't have to said it louder."
"You are the part of my self, my body, my soul, my life, my everything. Why I should keep it to my self if you are the part of my self?" Shawn mencium kening ku.
"I love you." I am smiling.
"And I have to say it more louder to make this world know that I want to be with you forever ." Shawn memegang kedua pundak ku. "Can I make another wish?"
"I don't know."
"Dear lord, please make this girl know how to ride me better." Shawn tertawa.
"Shawn!!!" Aku meletakan kue tart di atas meja dan memukul Shawn. "I can ride you better. Better than the girls that have ride you." Aku membuka lemari dan mengeluarkan hadiah yang akan aku berikan kepada Shawn.
"Wait? girls? You are the only girl that have ride me... You makes me look like a bad guy."
Aku menoleh kearah Shawn yang berbaring di atas kasur. Aku merebahkan tubuh ku di sisi lain kasur dan berbalik ke arah Shawn. "Yeah. You are a bad guy. And that's why i fall in love with you."
"So if you love me, show me that you can ride me better." Shawn berbalik ke arah ku.
Aku hanya menatap kosong ke arah Shawn.
"Come on cuddle me." pinta Shawn.
Aku memeluk Shawn dan meletakan kepala ku di atas dada bidang milik Shawn.
"This is for you." Tangan kiri ku memberikan kado yang aku beli tadi sore."
"What is it? bad present, I don't like it."
Aku duduk "How dare you to said that?" Bagaimana dia bisa berkata ini kado yang buruk? Aku menyisihkan dua bulan gaji ku hanya untuk membeli jam tangan limited edition ini.
Aku dan Shawn bertatapan sampai aku menyadari jika ini adalah Awkward moment. Aku duduk tepat di atas Shawn.
Meskipun aku sudah lama menikah dengan Shawn tapi ini masih menjadi hal yang canggung untuk aku dan Shawn.
"Tak masalah jika itu hadiah yang buruk. aku akan ke dapur untuk membuatkan teh."
Shawn memegang tangan ku. "Stay here."
"Kau tidak mengantuk Shawn? Kau harus tidur besok kau harus mengisi sebuah acara."
"You turn me on."
Aku menatap kearah lain agar tidak terasa canggung.
"You said that you can ride me better?" Shawn smiling. "Prove it."
Aku menggeleng.
"Give me the best present."
Aku mencium Shawn tapi Shawn malah menyingkirkan wajah ku.
"Ride me."
Aku menggeleng untuk kedua kali nya.
"please." Shawn memasang puppy eyes andalan nya.
"I am on my period Shawn."
"Okay, don't mind me."
-
I made this part while listening flicker album by Niall horan. OMG. Blessed my ear!!! and refresh my mind.
I challenge you to read this part with mirrors as back sound. And you will feel the next level of this part.
lol that just suggestion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulate | Shawn Petter Raul Mendes
Fanfictionpernahkah kamu bermimpi untuk hidup bersama cinta pertama mu? aku selalu bermimpi untuk itu. bahkan di saat semuanya tidak mungkin terjadi, aku masih mempercayai bahwa cinta pertama itulah yang akan menjadi bagian dalam hidupku selamanya. Tapi apa h...