Okay - Last Part

171 21 1
                                    

- Just needed time, to find my own.
But I promise someone, Will give you all you want... And give you all you need... And you just got to see... I never mean to hurt you.

-Running Low/Shawn Mendes-

Pagi hari yang tenang.

Aku duduk di sofa yang berada di ruang tamu, rumah milik keluarga Dollan. Aku terlarut dalam lamunan ku yang memikirkan apa Shawn tak peduli lagi dengan aku? Aku tahu dia mengenalku hanya sebatas pengasuh nya tapi, Kenapa dia tidak mencari ku?

Mata ku sedari tadi memandangi kertas pemberian Madam Daniele dua minggu yang lalu. Hari ini adalah deathline terakhir. Sampai saat ini aku belum memutuskan pilihan ku.

"Kau tidak ikut Grey jogging?" Ethan duduk di sebelah ku dan menyalakan tv. "Apa itu?" Matanya melirik kearah selembar kertas yang aku pegang.

"Ah bukan apa - apa." Aku menutupi nya dari Ethan.

"Aku ingin melihatnya." Ethan mencoba merebutnya dari ku.

"Tidak Ethan, ini bukanlah sesuatu yang penting." Aku tertawa.

"Selanjutnya kita beralih ke Hailey Baldwin. Model kontroversional asal New York." Aku menoleh ke arah tv saat mendengar nama Hailey.

"Shawn?" Aku tidak bisa berkata - kata atas apa yang aku lihat saat ini. "Rumor Hailey pregnant Shawn's baby?" Ucap ku gemetaran. Badan ku lemas, aku merasa jika dunia sudah berhenti berputar untuk ku.

"Are you okay?" Ethan memegang tangan ku.

"Don't worry." Aku berjalan menuju kamar dan mengambil tas ku.

"Where are you going?" Ethan ask me.

"I'll be back." Aku berjalan keluar rumah. Aku berjalan di pinggir jalan, seperti burung yang tak tahu dimana sangkar nya.

Langkah kaki ku berhenti di halte bus. Aku duduk di kursi. Tangan ku memegang kertas selembar, yang awal nya tak berarti bagiku. Tapi kini sangat berarti.

Tak lama, bus yang aku tunggu sampai di depan halte. Aku masuk ke dalam nya.

Kring Kring. Handphone ku berbunyi. Aku mengangkat nya, ternyata itu dari Madison.

"Ya aku sudah mendengar nya. Dan aku baik - baik saja. Kau tak perlu khawatir." Aku mematikan telfon nya dan memasukan Handphone ku ke dalam tas.

Aku turun di Halte bus tepat di sebrang apartement milik Mom Anne. Aku memandangi gedung tertinggi di jalan ini. Menatap ke ujung gedung, seraya memikirkan apa yang harus aku katakan. Aku menyelipkan rambut ku yang berantakan karna tertiup angin ke belakang kuping ku, dan mulai berjalan menuju gedung yang berada di hadapan ku.

Ting tong. Aku membunyikan bel untuk yang kesekian kali nya, tak ada jawaban dari penghuni di dalam. Apa mom sedang tidak ada di appartement?

Aku melangkah mundur dan menyenderkan tubuh ku di dinding. Menatap pintu appartement yang tak kunjung terbuka.

"Caroline.." Panggil seseorang dari arah kiri.

Aku menoleh, "MOM!!" Aku memeluk nya dan seketika itulah tangis ku pecah. "Akuu.. Aku tidak percaya mom! Tolong katakan jika itu hanyalah mimpi!!!" Aku mengeratkan pelukan ku.

"Ohh sayang maaf kan mom, untuk sekarang mom tidak bisa berbuat sesuatu.." Mom mengelus kepala ku.

"Shawnn!!" Aku melepaskan pelukan mom tanpa menghentikan tangisan ku.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang