Happy Birthday Shawn

174 24 0
                                    

"Letakan saja disitu." Ucap ku yang sedang memperhatikan Shawn yang memindahkan alat pemanggang ke tepi kolam renang.

"Ah itu berat." Shawn masuk ke dalam rumah untuk mengambil setumpuk piring, lalu metakan di meja makan yang sudah di pindahkan di pinggir kolam renang.

Aku berjalan meletakan Scented candles beraroma vanilla yang berjumlah 4 buah di tengah meja makan.

"Selesai. Aku akan mandi." Aku berjalan masuk ke dalam kamar ku lalu duduk di pinggir kasur dan membuka kotak berisi cincin yang Shawn titipkan kepada ku. Aku menghela nafas panjang. Entah siapa wanita yang akan diberi cincin ini. Apa itu aku yang sebenarnya? Atau itu adalah wanita lain? Adakah wanita lain yang sudah mengisi hatinya? Ini masih menjadi hal yang belum aku ketahui. Aku meletakan kembali kotak cincin itu dan bergegas mandi.

-

"Shawn tolong ambilkan saus mayonaise yang ada di dalam lemari pendingin." Teriak ku yang sedang membalik daging panggang.

"Biarkan aku membantumu." Madison datang membawa semangkuk saus mayonaise, dan dua papper bag di tangan kanan nya.

"Ah Madison! Berikan." Aku mengambil mangkuk tersebut lalu mengoleskan saus mayonaise ke atas daging.

"Dimana Shawn?" Madison sedang memperhatikan aku memanggang daging.

"Aku kira dia ada di dapur?" Aku mengangkat daging panggang dan meletakan nya di atas piring.

"Kau tidak memakai makeup?" Tanya Madison.

"Aku tidak terbiasa." Jawab ku seraya tertawa kecil dan meletakan piring berisi daging panggang saus mayo di atas meja. "Ayo kita ke kamar ku." Aku menarik tangan Madison.

"Aunty Anne benar - benar memperhatikan mu." Madison melihat sekeliling kamar ku lalu duduk di pinggir kasur dan mengambil foto Shawn yang berada di Night table sebelah kasur ku.

"Begitulah." Aku duduk di depan meja rias dan menyisir rambut ku.

"Kau menyimpan nya?" Madison menaruh kembali foto Shawn.

Aku menoleh untuk melihat apa yang Madison bicarakan. "Tidak, foto itu sudah ada sejak aku pindah kesini."

Madison berjalan kearah ku. "Aku sudah berjanji untuk membantu mu bukan?" Dia menambil tas nya dan meletakan di meja rias ku. "Jadi biarkan sekarang aku membantumu." Madison memegang kedua pundakku dan menatap ku dari cermin.

Dia membuka tas nya dan mengeluarkan alat makeup yang dibawa nya. "Tutup mata mu."

Aku hanya mengikuti apa yang di perintahkan oleh Madison karna aku percaya kepadanya.

"Buka lah matamu." Madison menyuruhku.

Aku menatap wajah ku di cermin. Apa ini benar - benar aku? Aku tampak seperti Princess yang nyata malam ini. "Terima Kasih Madison." Aku menatap nya lalu memeluknya.

Aku mengganti baju ku dengan mini dress berwarna hitam pemberian Nash satu tahun yang lalu.

Tok tok tok. Seseorang mengetuk kamar ku. Aku membukanya dan ternyata itu Shawn.

"Kau..." Shawn menatap ku dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. "Semua orang sudah menunggu dibawah." Shawn menarik tangan ku lalu menggandengnya hingga ke taman belakang.

"Lihat siapa yang datang!" Teriak Jack yang membuat semua orang menatap kearah aku dan Shawn.

Shawn melepaskan tangan ku lalu merangkul ku. "Aku akan membuka satu persatu hadiah yang kalian berikan." Shawn mengambil kotak berwarna hijau. "Aku akan memulainya dari yang berwarna hijau." Shawn membukanya dan ternyata itu adalah sepatu pantofel berwarna Khaki brown.

"Aku harap itu pas dengan kaki mu!" Jack tertawa.

"Thankyou Jack!" Shawn mengangkat sepatu tersebut lalu meletakan nya kembali ke dalam kotak nya. Tangan nya meraih kotak berwarna Pink. Dia membuka dan mengeluarkan isi dalam nya.

Aku tertawa dan menatap Madison yang tertawa juga melihat apa yang dikeluarkan Shawn. Itu adalah pakaian dalam beserta kaus kaki.

"Aku kenal satu orang yang akan melakukan hal ini untuk ku." Shawn berjalan ke arah Cam.

"Kau benar - benar mengetahui ku. Happy Birthday my brother." Cam berdiri dan memeluk Shawn lalu kembali duduk.

Shawn kembali ke depan dan membuka kotak berwarna putih. Aku tahu betul itu dari siapa. Itu adalah hadiah dari Madison.

"Apa yang kau berikan?" Bisik ku kepada Madison yang duduk di sebelah ku.

"Sepasang Kacamata." Madison tertawa kecil dan membuat Jack yang duduk di depan Madison, melirik kearah kami.

"Lihatlah Madison pilihan mu sangat bagus." Shawn memakai kacamata yang berlensa hitam. Shawn meletakan kembali kacamata tersebut.

Shawn membuka kotak terakhir yang berwarna kuning. "Satu lusin kemeja LV?" Teriak Shawn.

"Aku tidak bisa menentukan mana yang cocok dengan mu. Jadi aku membeli semuanya." Ethan tertawa.

"Kau tidak memberiku hadiah?" Tanya Shawn kepadaku dan menaikan alis kiri nya . Aku hanya menggeleng. "Baiklah aku taakan membelikan kado dihari ulang tahun mu." Sambung Shawn.

Kami memulai acara makan malam. Shawn terlihat bahagia. Sebentar lagi pukul 00:00, kami bersiap untuk menyalakan kembang api sebagai perayaan 18 tahun umur Shawn.

"Madison, aku akan mengambil hadiah ku." Bisik ku kepada Madison yang sedang memperhatikan Jack dan Dillan menyiapkan kembang api.

Suara kembang api memeriahkan perayaan ulang tahun Shawn pada malam itu.

"Shawn..." Panggil ku kepada Shawn yang sedang menatap kembang api.

"Ada apa?" Shawn membalikan badan nya kearah ku.

Aku memberikan kotak berisi jam tangan kepada Shawn. "Happy Birthday Shawn Petter Raul Mendes."

Shawn membukannya dan langsung memeluku. "Thankyou." Shawn mencium kening ku.

Aku melepaskan pelukannya. "Aku harap kau menyukainya."

Mulmed itu hairstyle yg di buat oleh Madison untuk Caroline.

Happy New Year! Start from now I am publish a new part at Sunday.

Thankyou don't forget to Vomment!

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang