Lights On

172 25 1
                                    

April 12, 1983.
Aku bergegas menuju kamar mandi. Jantung ku berdebar dengan sangat kencang. Ini adalah hal yang aku tunggu sejak tujuh bulan yang lalu.

Tangan ku meraih test pack yang berada di sebelah washtafel. Aku memegang test pack tersebut dengan kedua tangan ku. Dan memejam kan mata ku, aku berharap jika hasil nya sesuai dengan apa yang aku dan pastinya Shawn ingin kan.

Perlahan aku membuka mata ku. Aku tersenyum dan menggenggam erat test pack itu. Ini adalah hal yang paling indah selain menjadi seorang istri. Yaitu seorang menjadi seorang ibu.

Tangan kanan ku membuka laci, mengambil kotak test pack dan mengeluarkan isi nya. Aku mencoba mengetest nya satu kali lagi untuk meyakinkan jika aku benar - benar akan menjadi seorang ibu. Test pack yang kedua menunjukan hasil positif. Aku tidak bisa membayangkan betapa bahagia nya aku malam ini.

Aku menyimpan kedua Test pack itu di dalam laci lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

-

"Good evening my wife." Shawn memeluk ku dari belakang. Aku yang sedang membuat makan malam menjadi tersipu malu karna ulahnya

Aku menoleh, Shawn mencium kening ku. Tangan kanan ku mengaduk tumis brokoli ayam. Dan tangan kiri ku memegang pipi Shawn. "How was your day mr. Maple?"

"Kau tahu aku membawa apa?" Shawn menaruh dagu nya di bahu ku.

"I don't know. Until you tell me." Aku tertawa.

Shawn menyodor kan Tape bertuliskan Lights On tepat di hadapan ku."Tertarik mendengar nya?"

"What is that?" Aku menoleh ke arah nya. "Shawn bisa kau ambilkan aku mangkuk?"

"Shawn?" Tanya nya.

"Cepatlah Shawn." Aku menadahkan tangan ku.

"Your husband not Shawn." Shawn menatap ku.

"Yes Shawn my husband."

"Without Shawn."

"My Husband."

"With beloved." Shawn memasang puppy eyes.

"Now Shawn."

"Take it." Shawn memberikan mangkuk kepada ku.

Aku menaruh mangkuk berisi tumis brokoli ayam ke atas meja.

"Apa Tape Player ini masih berfungsi?" Shawn tertawa sambil memencet tombol yang ada di Tape Player.

"Entahlah. Itu peninggalan dari pemilik rumah yang sebelumnya." Aku mengaduk gelas berisi susu.

"Take a sit here." Shawn menuntunku dan menarik kursi untuk ku. "Wait, sejak kapan kau meminum susu di malam hari?" Shawn berjalan menuju Tape Player.

"Aku sudah melakukan nya sejak beberapa minggu yang lalu Shawn. Lagi pula ini bukan untuk ku." Aku meletakan sendok di sebelah gelas.

"Apa maksudmu."

"Dan tidak juga untuk mu." Aku Meminum susu itu sampai habis. "This is for our little mendes."

"You prepare it so well honey, Okay Listen for this one." Shawn push the play button.

-Lights on play-

Shawn duduk di hadapan ku dan memegang kedua tangan ku. "Kau tahu? Kau adalah perempuan pertama yang mendengarkan lagu ini."

"Benar kah? Aku menyukai lirik nya, kau sangat romantis Shawn."

"Yeah everybody know that." Shawn berjalan mendekat kearah ku. "This song is for you..."  Dia menatap mata ku. "Thank you for beeing my wife." Shawn kissed my lips.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang