One of those Night

195 21 4
                                    

Sabtu pagi.
24 July 1982

"Shawn." Aku berteriak dan berlari turun ke dapur. Aku menoleh ke dapur melihat Aaliyah sedang duduk di atas meja menikmati segelas jus bersama Hailey. Aku berjalan ke arah nya. "Hey Aaliyah, apa kau melihat paman mu?" Aku mencium kening Aaliyah.

Aaliyah menujuk kearah jendela. Benar. Shawn sedang berenang di kolam berenang bersama Cameron.

"Thankyou." Aku berjalan menuju Shawn dan Cam. "Shawn." Aku duduk di pinggir kolam.

"What's wrong honey." Shawn berenang kearah ku.

"Ayah Ibu Nash dan Gia, dan jangan lupakan Skylyn. Pesawat mereka Delay Shawn. Mereka akan tiba pukul 3 sore nanti."

"Tak masalah, pernikahan kita baru akan dimulai pukul 7."

"Aku yang akan menjemput mereka." Teriak Cam dari sisi lain kolam.

"Ayolah jangan cemas." Shawn memercikan air ke wajah ku.

"Aku tidak mencemaskan nya." Aku menatap Shawn.

"Wajah mu tidak bisa bohong untuk itu."

Aku mengerutkan dahi ku, lalu membalas memercikan air ke wajah nya.

-

"Are you ready groom?" Ethan dan Jack berjalan dari pintu ke ruang tamu, tempat kami sedang berkumpul.

"With a little bit heartbeat." Shawn laughing.

"Aku akan mengantar Caroline ke salon lalu menjemput bibi dan paman. Setelah itu kami akan langsung ke gereja." Cam mengancingkan kancing tangan kemeja nya lalu Hailey membantu Cam memasang jas nya. "Aku titip Hailey dan.." Cam menggendong Aaliyah yan sedang duduk di sofa menikmati muffin yang aku panggang tadi pagi. "Putri ku yang sangat lucu ini." Cameron mencium Aaliyah dan memberikan nya kepada Hailey.

"Baiklah Cam." Shawn dan Cam berpelukan.

"Goodluck." Balas Cam.

"Bye!!" Ucap ku tersenyum seraya melambai ke arah mereka.

Cam berjalan menuju mobil.

"Ummm Cam." Panggil ku.

Langkah kaki nya terhenti. "Ya?"

Aku berbalik ke arah nya. "Apa kita tidak akan mengundang paman?"

Cameron membalik badan nya kearah ku. "Semua itu tergantung kepada Shawn. Aku tidak akan mencampuri urusan nya." Cam berjalan dan masuk ke dalam mobil. Aku mengikutinya dan masuk ke dalam mobil.

-

Aku menatap keluar jendela, menanti kapan Cam akan menjemput ku. Jam di dalam salon sudah menunjukan pukul 7:25. Ini sudah lewat 25 menit dari acara pernikahan ku.

Apa harus aku terlambat di acara itu?

Aku menoleh karna lonceng di pintu berbunyi. "Ibu?" Aku berdiri dan memeluk ibu.

"Sayang." Ibu memeluk ku dan menangis.

Aku melepaskan pelukan ibu. "Tidak ibu tidak boleh menangis. Ini hari bahagia ku." Aku menghapus air mata ibu.

"Kau menjadi princess yang sesungguhnya, dan Shawn adalah pangeran mu. Kau sangat cantik sayang." Ibu memegang wajah ku dengan kedua tangan nya.

"Ayo bibi, kita sudah terlambat." Cam masuk ke dalam.

Aku berjalan dan membuka pintu mobil Cam.

"Tidak, kau akan naik mobil pengantin." Cam masuk ke dalam mobil.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang