Part 44

176 19 0
                                    

4 August 1982.

"No!!" Aku keluar dari kamar mandi dan memeluk Shawn yang sedang berdiri di depan cermin dari belakang.

"What's wrong?" Shawn berbalik ke arah ku dan mendekap ku dalam pelukan nya.

Aku memejamkan mata ku. "I got my period."

Aku mendengar jika Shawn menarik nafas dan mulai mengelus kepala ku. "No problem, this is our first time."

"Shawn maaf kan aku."

"Listen." Shawn memegang pipi ku. "Aku tidak ingin kau menjadi kan ini sebuah beban."

"Aku ingin memberimu hadiah ulang tahun yang paling indah di hidup mu Shawn. Aku hanya ingin itu saja."

"cukup dengan kau menjadi istri ku, itu sudah menjadi kado yang terindah." Shawn memeluk ku.

Tok Tok Tok. Seseorang mengetuk pintu kamar.

"Wait." Shawn membuka pintu. Ternyata itu Ethan. "Aku akan kebawah." Shawn menutup pintu. "Cuci wajah mu, aku tidak ingin melihat kau menangis seperti tadi."

Aku mengangguk dan berjalan ke kamar mandi. Aku mencuci wajah ku, tangan ku meraih handuk dan mengeringkan wajah ku.

Shawn benar, aku tidak harus terburu - buru untuk itu. Untuk sekarang, masih ada Aaliyah yang akan bermain dengan ku bukan?

"Hai." Panggil Ethan saat aku menuruni anak tangga yang terakhir.

Aku tersenyum dan duduk di hadapan Ethan, tepat di sebelah Shawn.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya ku.

"Jepang." Jawab Ethan.

"Apa Jepang? Benarkah Shawn?" Aku menatap Shawn dengan semangat.

Shawn tersenyum paksa dan mengangguk.

"Aku ingin ikut." Aku memasang puppy eye di hadapan Shawn.

"Aku hanya akan melakukan pemotretan."

"Aku ingin ikut."

"Tidak. Tidak. Tidak." Balas Shawn.

"Kau bilang akan memberikan aku tiket VIP di setiap konser mu bukan?" Ku tajam kan tatapan ku kearah Shawn.

"Ya." Shawn memejamkan mata nya dan mengangguk.

"Lalu berikan satu untuk konser mu di Jepang." Aku menadahkan tangan ku.

"Dari mana kau mengetahui nya?" Shawn menoleh ke arah Ethan, begitu pula aku.

"Apa?" Tanya Ethan.

Shawn menatap ke arah ku. "Dari mana kau mendapatkan informasi palsu seperti itu." Shawn tertawa.

"Shawn." Teriak ku. "Aku tahu semua jadwal konser mu. Cepat berikan!" Pinta ku. Karna tak ada respond dari Shawn, aku berdiri dan berjalan ke arah tangga.

"Biar aku beritahu." Panggil Ethan.

"Tak perlu melakukan nya. Ini hari pertama dia datang bulan." Ucap Shawn.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang