Part 48

175 22 2
                                    

Aku duduk di depan TV, menonton acara reallity Show favourite ku. Kring Kring Handphone ku berbunyi. Aku mengangkat nya.

"Ya Grey?"
"Carol maafkan aku tapi, Shawn sedang kritis."
Aku terdiam dan menekuk dahi ku, mendengar apa yang di ucapkan oleh Grey. Tidak mungkin. Shawn masih sehat tadi pagi. Belum 3 jam Shawn meninggalkan rumah ini. Bagaimana bisa Shawn kritis? Ini hanya akal - akalan Grey. Apa ini april mop? Katakan jika hari ini benar - benar tanggal 1 April. Sayangnya ini sudah telat 11 hari untuk merayakan April mop.
Tidak.
Apakah April mop masih berlaku?
Tolong katakan jika iya.

"Carol? Apa kau masih disana? Jika kau mendengarkan ku, aku harap kau akan segera datang ke sini."
Tut . Tut. Tut.

Air mata ku jatuh, aku berlari mengambil tas dan berlari ke garasi, aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Tak peduli jika nanti nya aku akan menyusul Shawn, jika aku tak hati - hati.

Aku memarkirkan mobil lalu berlari ke ruangan Grey.

"Dimana Shawn?" Aku menatap Grey.

"Bisa tinggalkan aku dan dia?" Grey meminta perawat yang berada di ruangan nya meninggalkan kami berdua.

"Of course." Perawat itu meninggalkan kami.

"Maaf aku baru memberitahumu sekarang. Ginjal Shawn sudah tidak berfungsi sejak tiga tahun yang lalu. Selama ini Shawn hidup hanya mengandalkan satu ginjal yang tersisa. Dokter yang menangani Shawn sebelum nya. menyarankan nya untuk transplantasi ginjal secepatnya, dia tidak mau, karna nyawa adalah taruhan nya. Aku tidak bisa berbuat banyak karna aku belum resmi menjadi dokter." Grey menjelaskan panjang lebar.

"This one kind of jokes. Shawn baik - baik saja, aku bersama dengan nya 3 tahun terakhir ini. Tidak mungkin dia menderita penyakit itu tanpa memberitahu aku." Aku menangis mendengar apa yang dikatakan Grey.

"Tadi pagi Shawn datang dan mengeluh sakit di perut kiri nya. Dokter langsung memeriksanya, memasangkan infus, tak lama detak jantung nya mulai menurun. Dan 45 menit yang lalu, Shawn tidak sadarkan diri. Dengan kata lain, dia kritis. Hanya satu cara untuk menyelamatkannya. Transplantasi Ginjal."

"Aku! Ambil saja ginjal ku." Aku memohon kepada Grey.

"Kau harus di periksa dulu sebelum melakukan transplantasi ginjal. Apa tubuh mu siap dan apa ginjal mu cocok dengan milik nya."

"Baiklah, lakukan itu sekarang." Pinta ku.

-

Aku memandangi Shawn dari kaca ruang ICU. Tubuhnya, nyawa nya, dan juga hidup nya, semua nya bergantung pada mesin di sekelilingnya yang terhubung dengan kabel yang menempel di tubuhnya. Kau tahu? melihat ini semua sangat menyakitkan bagiku Shawn.

"Carol." Grey berdiri disamping ku. "Ginjal kau dan ginjal Shawn, cocok 87%."

"Apa itu artinya aku bisa mendonorkan ginjal ku kepada nya?"

"Ya, sangat bisa."

Mendengar jawaban Grey, senyum bahagia spontan muncul di bibir ku. Akhirnya Shawn memiliki kesempatan untuk hidup.

"Tapi."

"Tapi apa Grey? Katakan." Aku mengguncang tangan kiri grey.

"Tapi seorang wanita hamil tidak bisa melakukan transplantasi ginjal."

Mendengar jawaban Grey, tangan kiri ku perlahan melepaskan tangan Grey. Aku menyender di kaca, kaki ku lemas tak mampu menopang tubuh ku saat aku mendengar jawaban dari Grey. Aku terduduk di lantai rumah sakit yang dingin. Aku seharusnya mengingat jika aku sedang hamil.

Manipulate | Shawn Petter Raul MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang