Kamis pagi."Aku juga mau itu." Shawn datang ke dapur dengan handuk di kepalanya.
"Ini?" Tunjuku pada blender yang sedang aku pakai untuk memblender buah mangga.
Shawn menuang air ke dalam gelas lalu meminum nya. Dia hanya mengangguk dan kembali ke kamarnya.
Aku menuangkan jus mangga ke dalam teko, ku taruh di atas meja dan kembali ke kamar ku untuk mengganti baju.
-
"Shawn turunlah, kita akan sarapan." Aku mengetuk pintu kamar nya.
"Masuklah.." Balas Shawn.
Aku masuk dan melihat Shawn sedang berdiri didepan cermin. "Apa ada masalah."
"Apa aku harus memotong rambut ku?" Shawn menyisir rambut curly nya dengan jari nya.
"Mungkin, sedikit dirapikan." Balas ku.
"Kau benar, temani aku sepulang kuliah." Shawn keluar kamar, aku mengikutinya. Seperti biasa dia duduk berhadapan dengan ku. "Tuangkan."
Aku menuangkan jus mangga di gelasnya. Shawn langsung meminumnya hingga tersisa setengah. Aku menuangkan jus kedalam gelas ku dan meminum nya hingga habis. Aku melihat kearah Shawn, dia menghabiskan jus nya.
"Ayo pergi." Dia bangkit dari kursinya dan menarik tangan ku.
"Tapi gelasnya?"
"Kau bukan pembantu..." Dia mempercepat langkah nya. "Berikan kunci mobil."
Aku memberikan kunci, Shawn mengambilnya lalu masuk ke dalam mobil.
"Pakaikan aku seat belt." Dia menghidupkan mesin mobil. Lalu menginjak pedal gas.
Aku memasangkan seat belt milik nya dan kemudian memasangkan punya ku. "Maple Syrup berhentilah mengebut."
"Baiklah.." Dia mengurangi kecepatan mobil mungkin sekarang hanya menjadi 10 km/jam.
"Tapi tidak sepelan ini!" Aku melipat tangan ku didepan dada dan menoleh ke luar jendela. Shawn mempercepat mobil menjadi kecepatan semula. Terserah dia saja.
-
Aku melepas seat belt ku saat kami sudah sampai di parkiran.
"Besok aku ingin jus strawberry." Ucap nya.
-
Aku berjalan melewati koridor.
"Hey!" Panggil seseorang dari belakang. Aku menoleh dan ternyata itu Ellie. Dia berjalan kearah ku. "Ada hubungan apa kau dengan Shawn? Seluruh orang tahu bahwa Shawn dekat dengan ku."
"Benarkah? Aku bahkan tidak mengenal kau." Aku memalingkan wajah ku. Ellie menjambak rambut ku.
"Katakan lah, aku tak suka jika kau main - main dengan ku."
Aku mencengkram tangan nya dan memutarnya.
Dia berteriak sehingga aku melepaskanya. Aku menatap matanya. "Aku lebih tidak suka jika ada orang yang bermain - main dengan ku." Aku meninggalkanya.
Aku membanting tas ku keatas kursi.
"Kenapa kau?" Tanya Madison.
"Kau tahu? Ellie datang dan menjambak rambut ku! Menyebalkan" Aku menggerutu kepada Madison. Sambil merapikan rambut ku.
"Benarkah?" Tanya Madison mengelus kepalaku.
"Seperinya penyihir itu cemburu kepadamu." Tawa Jack. Aku langsung menoleh kearah Jack.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulate | Shawn Petter Raul Mendes
Fiksi Penggemarpernahkah kamu bermimpi untuk hidup bersama cinta pertama mu? aku selalu bermimpi untuk itu. bahkan di saat semuanya tidak mungkin terjadi, aku masih mempercayai bahwa cinta pertama itulah yang akan menjadi bagian dalam hidupku selamanya. Tapi apa h...