[000]

31.1K 865 13
                                    

KELLDY menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Dia mengacak-ngacak rambut miliknya lalu mengebrak meja keras membuat seorang yang sekarang ada di depan meja dan sedang duduk itu menatap tajam.

"Bunda! Berarti dia akan mati setelah melahirkan anak itu?" Tanya Kelldy kebingungan.

Kiezi yang ada di depan anaknya itu hanya diam lalu menghela nafas. Dia lalu mendongak dan menatap anak sulungnya itu.

"Kelldy, kau memang sudah membuat kesalahan! Kesalahan yang sangat fatal," ujar Kiezi dengan nada tajam dan dingin. Kelldy menghela nafas lagi mata miliknya berubah menjadi coklat terang, bukan seperti Kiezi yang merah darah.

"Tenangkan dirimu, sisi manusiamu muncul," ujar Kiezi menenangkan.

"Ahhh... Sakit!" Teriak Kelldy sambil memegangi dadanya yang terasa seperti dihujam dengan banyak belati. Terasa sangat sakit hingga membuat Kelldy merasa kehidupannya akan berahkir.

"Aku sudah bilang padamu untuk tenang. Semakin kau terus mengamuk maka sisi manusiamu itu akan membuat kamu kesakitan. Apalagi reaksi jantung vampirmu yang akan berdetak perlahan seperti manusia," ujar Kiezi.

Kelldy menarik nafas lalu menghembuskan secara kasar. Dia kebingungan, lalu dia menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Lagi.

Mata coklat terang milik Kelldy berubah kembali menjadi merah darah. Dia lalu menatap Kiezi.

"Jadi... Kellyn akan mati setelah melahirkan anak itu?" Tanya Kelldy lagi.

Kiezi menganggukkan kepalanya, "kemungkinan besar iya, karena bayi yang ada di perut Kellyn itu adalah darah dari kaum bangsawan. Walau kemungkinan besar darah itu bercampur menjadi tiga darah yaitu darah bangsawan, darah vampir rendah, dan darah manusia... maka akan tetap darah bangawan yang lebih dominan. Dan itu bisa mencelakakan diri Kellyn nantinya," ujar Kiezi.

"Kalau begitu lebih baik kita membunuh bayi itu," ujar Kelldy. Kiezi menatap anaknya lalu menghela nafas sekali lagi.

"Bisa, tapi sekarang sudah terlambat," ujar Kiezi pelan.

"Apa maksudnya?" Tanya Kelldy dengan tatapan tak mengerti sama sekali.

"Kandungan Kellyn sudah mencapai dua bulan, dan berarti bayi yang ada di kandungannya itu sudah menyatu dengan diri Kellyn. Jadi dalam seorang wanita vampir yang mengandung, saat usia kandungan masih awal atau masih belum mencapai dua bulan. Kandungan bayi itu masih memproses, berbeda dengan seorang manusia. Jadi kalau kau membunuh bayi yang ada di kandungan Kellyn maka Kellyn akan...,"

"Terbunuh?" Suara Kelldy terasa tersekat. Nafasnya tidak teratur. Dadanya naik turun, dadanya terasa sakit. Rambut Kelldy yang awalnya coklat sedikit menjadi putih.

"Tenangkan dirimu Kelldy, aku akan cari solusi," ujar Kiezi pelan.

Rasa sakit di dada Kelldy perlahan menghilang, rambut Kelldy kembali menjadi coklat. Matanya kembali menjadi merah darah.

Mungkin bagi orang lain melihat mata Kelldy yang berubah coklat maka mereka akan tenang. Tapi tidak nyaman bagi Kelldy karena dadanya akan terasa sakit sangat sakit.

"Baiklah, aku akan beristirahat dulu bunda," ujar Kelldy lalu berdiri dan keluar dari kamarnya.

Kiezi menatap anaknya itu merasa bersalah. Dia menghela nafas secara kasar.

"Kalau saja ayah dan bunda masih hidup, pasti mereka tahu caranya," gumam Kiezi yang teringat kembali dengan Bevan dan Gleya serta Fiola dan Galeo yang telah tiada.

"Seandainya kalian tidak pergi maka aku tidak akan seperti ini," lanjut Kiezi lirih.

Maafkan aku ayah, bunda, Galeo... Fiola.

***

VINAANANTA

Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang