Kelldy menarik Kellyn ke pelukannya dan menebas kepala seekor serigala hitam gelap dengan mata merah menyala. Dia berdecak dan terus membunuh sebisanya.
Zavier menarik tubuh serigala itu lalu mengkengkangnya secara cepat hingga tubuh itu hancur seketika. Zavier berdecak dan memutar bola mata kesal.
Dia membentuk sayap dan memilih terbang, Kelldy melakukan hal serupa sambil terus memeluk erat Kellyn.
"Kenapa dalam keadaan begini?" Gumam Kelldy sebal. Dia menatap ke arah Kellyn yang memilih menyandarkan kepalanya di pundak suaminya itu.
Kelldy menghela nafas pelan, "Menyebalkan--"
Duar!!!
Kelldy menoleh ke arah bawah, dia menoleh ke arah Zavier yang memegangi dadanya kesakitan. Dia menatap ke arah bawah sambil terus memegangi dadanya.
Tubuh Zavier oleng, tapi tiba-tiba ada yang menariknya dan membantunya. Zavier mendongak menatap seseorang yang sangat ia kenal.
"Paman John!" Teriak Zavier keras, dia menatap pamannya itu, pamannya tidak terbang.
"Naga? Paman--"
"Dia ayahmu bodoh," potong Jonathan cepat. Zavier membulatkan matanya terkejut.
Dia beralih ke arah Kelldy yang juga di peluk oleh seseorang, dia bundanya. "Bunda?" Gumam Kelldy pelan.
"Lovio? Luvin? Gilara? Mereka kenapa?" Tanya Kelldy cepat ke arah pamannya.
Kiezi terbang meletakkan tubuh Kelldy dan Kellyn di tubuh naga yaitu Zen sendiri. "Siap?" Tanya Zen pelan.
"Ayo," pinra Kiezi pelan.
****
Kelldy dan Kellyn sudah sadar, Luvin dan Gilara juga sudah sadar. Sedangkan Lovio masih memejamkan matanya rapat, Kelldy sedikit terkejut saat melihat perubahan rambut Lovio secara tiba-tiba.
"Rambut--"
"Aku akan menjelaskan, masuk ke dalam kastil cepat!" Suruh Kiezi dingin, mata Kiezi sangat dingin dan tak bersahabat sama sekali.
Kelldy menelan salivahnya susah payah, dia hanya bisa mengangguk. "Lovio--"
"Sudah aku bilang masuk saja," potong Kiezi.
Semuanya masuk kecuali Kiezi, Zen, Jonathan, Kinan, dan Luvin. Luvin menunduk menatap tubuh Lovio.
Dia membuka pakaian Lovio lalu menghela nafas pelan. "Sudah kuduga, segelnya terbuka. Kita harus menyegelnya kembali atau dia akan kehilang jiwa perinya dan berubah menjadi iblis... selamanya."
"Tapi kita tidak bisa menghilang jati dirinya yang asli," ujar Kiezi pelan. Dia meletakkan telapak tangannya di dada Lovio, Lovio langsung merintih pelan merasakan sakit.
"Akhh... hah... hah...," Lovio merintih kesakitan hingga nafasnya tersenggal-senggal.
Sayap milik Lovio memudar secara perlahan, menghilang. Lovio terbatuk dan mengeluarkan darah, darah hitam. Darah para Iblis.
Kiezi menatap darah itu lalu menghela nafas pelan. "Kalau kita membiarkannya maka dia akan selamanya menjadi Iblis, jadi kita harus bertindak."
"Bagaimana caranya? Segelnya sudah hancur, kalau pun kita menyegelnya lagi. Belum tentu segel itu menahan kekuatan Iblis miliknya," ujar Zen sambil menatap Kiezi.
Kiezi balas menatap suaminya lalu menghela nafas lagi, "Kalau begitu lebih baik pasrah." Seakan menyerah Kiezi memilih pasrah.
"Hei, itu tidak seperti dirimu saja Kie," cibir Jonathan pelan merasa aneh sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔
VampireBook #2 BLOOD Series (Completed) Book #3 BLOOD Series (Completed) [18+] Sebuah suara yang membuat sebuah ramalan. Entah sebuah ramalan yang benar atau tidak. Semua yang terjadi di dunia mahkluk astral, di sebuah kota bernama Lucifer City. Penuh...