[019]

3.9K 173 2
                                    

Kelldy menangkis dan terus memeluk pinggang Kellyn. Dia berdecak kesal, beberapa menit yang lalu saat sebelum Kelldy dan Kellyn tidur. Suara ledakan membuat Kelldy dan Kellyn langsung keluar kamar.

Luvin serta Zavier juga melawan beberapa pasukan serigala yang berhasil masuk. Lagi-lagi para serigala membuat masalah dan sasaran mereka adalah salah satu dari seseorang yang ada di dalam kerajaan Lucifer.

"Ck. Apa sebenarnya mau kalian?" Tanya Kelldy yang tidak dijawab sama sekali oleh seorang yang ada di depannya.

Kelldy menatap ke arah orang yang ada di depannya. Dia melotot saat sadar jika orang yang ada di depannya adalah pasukan serigala memang, tapi telah mati.

Tidak mungkin seorang serigala memiliki mata hitam gelap seperti tidak ada raga sama sekali. Kelldy melesat cepat ke arah orang yang di depannya.

"Ck. Kalau begini akan lebih mudah." Gunam Kelldy lalu lebih mendekatkan Kellyn ke pelukannya dan dia melompat dengan sebuah rantai keluar dari punggunya.

"Ck. Kellyn, jangan lihat aku dalam keadaan seperti ini," gumam Kelldy pelan.

Kellyn hanya diam lalu memeluk erat Kelldy dan memilih menenggelamkan kepalanya di bahu Kelldy. Lelaki itu sedikit melirik ke arah Kellyn lalu berdecak pelan.

"Aku harus menghabisi mayat hidup ini semua," gumam Kelldy sambil mendebas kepala salah satu mayat hidup yang memiliki gen serigala.

Rantai milik Kelldy memang banyak membantu. Rantai itu hampir mirip dengan milik Kiezi, bedanya rantai ini tidak bewarna hitam gelap seluruhnya.

"Ck. Dasar mayat hidup."

****

"Zavier, lebih baik kau meminta bantuan pada Peri. Biar aku saja yang melawan mereka." Luvin berujar sambil mencekik lalu menarik kepala musuhnya setelah itu melemparnya ke segala arah.

"Tidak, lebih baik kau saja." Zavier menggeleng dan menggunakan rantai milik untuk mengikat lalu mencari jantung musuhnya.

"Tapi--"

"Yang mereka incar itu salah satu dari kami yang memiliki ikatan untuk Lucifer. Kalau aku yang berlari mereka akan akan ke arahku," ujar Zavier tegas.

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik."

"Aku tak akan mati semudah itu," ujar Zavier sambil tersenyum tipis.

Sedangkan di sisi lain keadaan di kota dan desa yang dinaungi oleh keluarga Lucifer hampir diisi oleh mayat hidup. Tak ada korban memang, hanya saja banyak warga yang kebingungan.

Mereka vampir rendah tetap bisa merasakan jika mereka adalah serigala tapi mereka juga tahu jika mereka adalah serigala yang sudah mati.

"Kenapa banyak sekali serigala yang seperti manyat hidup begini?" Gumam Helen pelan lalu berdecak.

"Lebih baik kita kembali ke rumah saja, tidak perlu peduli dengan keadaan kota yang seperti ini," ujar Timo pelan.

"Astaga, apakah Kiezi tidak peduli dengan kota?" Gumam Helen lagi sambil berkacak pinggang malas.

"Helen, kau ini tidak perlu marah begitu," ujar Timo sambil menggendong Helen.

"Aku marahlah, coba kau pikir. Kalau bukan karena masalah saat itu kakiku tidak mungkin buntung seperti ini!" Bentak Helen sambil mengalungkan tangannya di leher Timo.

Lelaki itu menghela nafas lalu langsung melompat ke area hutan dan berlari masuk. Timo langsung berhenti dan bersembunyi ke belakang hutan.

"Ada apa?" Tanya Helen.

Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang