[013]

4.1K 219 5
                                    

Zavier meringis merasakan dadanya sakit secara tiba-tiba. Dia menyandarkan tubuhnya di pohon lalu meremas pakaiannya bagian dadanya. Dia terengah-engah lalu terbatuk dan mengeluarkan darah.

"Sial, kenapa harus saat ini?" Gumam Zavier sambil mengepalkan tangannya sampai darah yang ada di tangannya tertetes di tanah.

"Ck. Menyebalkan, aku harus menahan ini kalau tidak aku bisa mati di sini." Zavier berdiri dan berjalan kembali sambil tetap meremas pakaian bagian dadanya.

Tiba-tiba sebuah suara lolongan membuat Zavier langsung melotot dan tersadar bahwa darah yang keluar dari mulutnya mengundang serigala ke arahnya. Zavier berdecak lalu menghela nafas.

Dia menutup mata lalu terkekeh pelan. "Maaf bunda, tapi aku melanggar janjiku untuk tidak menggunakan kekuatanku."

Sebuah angin besar tiba-tiba membuat serigala-serigala itu terlempar ke sembarang arah. Zavier terbang ke atas dengan dua sayap bewarna hitam gelap berbulu serta mata Zavier yang bewarna hitam gelap dan rambut pirang Zavier berubah warna menjadi hitam dengan sabit milik Kiezi di genggamannya.

"Ah... kalau begini aku bisa merasakan energi bunda!" Teriak Zavier mengangkat sabit itu tinggi-tinggi lalu menebas kepala serigala-serigala itu dengan kejamnya.

Zavier menjadi gila, inilah Zavier yang asli. Dia sosok yang tenang akan menjadi gila saat melepaskan kekuatannya, dia adalah pangeran vampir terahkir dan mewarisi kekuatan Kiezi yang entah kenapa bisa terwarisi oleh anak bungsunya.

Zavier tertawa seperti sudah gila, dia masih asyik menebas kepala serigala-serigala itu. Bahkan dia tidak sadar jika ada monster di belakangnya. Monster itu mengaum hendak memakan Zavier.

"Hah? Kau ingin memakanku? Langkahi rantaiku dulu!" Rantai yang di belakang tubuh Zavier mengikat tubuh monster itu dan mencari jantungnya lalu mencabiknya secara cepat. Monster itu berteriak lalu terpecah dan menghilang tanpa bekas.

Zavier terdiam lalu jatuh dengan kembali ke wujud semula. Dia terengah-engah lalu terkekeh pelan. "Aneh... baru kali ini aku bisa mengontrol kekuatanku."

Zavier menutup mata lalu tersenyum kecil. Dia berdiri dan berkata dengan suara pelan. "Aku menemukanmu bunda."

Di depan sebuah goa Zavier berdiri dan berjalan perlahan masuk ke dalam. Dia menatap Kiezi yang menutup mata. Dia menarik Kiezi ke pelakukannya lalu terkekeh pelan.

"Jangan bercanda. Bangunlah! Aku sudah bisa mengendalikan kekuatanku! Dasar vampir es batu! Bangun! Jangan tidur! Hiks... bangun!" Teriak Zavier keras.

---

Kelldy menatap tubuh Zen yang tergeletak tak berdaya di tengah hutan. Dia berlari dan memeluk tubuh itu.

"Apa? Tidak mungkin! Jangan bercanda! Bangun! Ayah! Bangun! Jangan bercanda!" Teriak Kelldy kesal. Dia tertawa lalu menangis perlahan.

Dia membopong tubuh ayahnya dan berjalan perlahan menuju ke tempat semula mereka berempat janjian. Tapi di tengah jalan mereka dihadang oleh sekelompok serigala.

Kelldy mengepalkan tangannya erat-erat lalu berkata kesal. "Akan kubunuh semua serigala yang ada, kalau dia tidak bersalah!"

Sedangkan di sisi lain Zavier membopong tubuh Kiezi dengan mengepalkan tangannya erat-eart lalu menghunuskan pedang ke arah serigala-serigala yang menggerombol.

"Sebelum kalian membunuhku, aku akan membunuh kalian terlebih dahulu." Zavier berubah kembali menjadi sosok iblis lalu membawa Kiezi dengan rantainya. Dia membunuh serigala-serigala yang datang.

"Mati! Kalian harus mati membayar kematian ibuku!"

****

Jonathan berdecak kesal saat hari mulai gelap dan Kelldy serta Zavier belum kembali ke tempat perjanjian.

Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang