Kelldy melangkah dengan Kellyn di sebelahnya. Mereka keluar dari dimensi itu dan tiba di sebuah hutan.
"Ini... di mana?" Tanya Zavier ke arah Luvin yang langsung tersenyum kecil.
"Ayo, kita ke kota... hanya beberapa meter saja dari sini. Sangat dekat," ujar Luvin tanpa menjawab pertanyaan Zavier.
Mereka melangkahkan kakinya berjalan keluar dari hutan. Zavier membelalakan mata, Kelldy menjatuhkan rahangnya, Lovio hanya menatap datar tak peduli, sedangkan Luvin tersenyum tipis.
"Ini kotaku," ujar Luvin. "Kelldy, sudah lama bukan kau tak pernah kemari?"
Kelldy tak menjawab memilih menatap ke arah seluruh penjuru kota. Mereka berjalan menuju kota yang sangat ramai. Berbeda dari kota vampir, kota serigala lebih ramai. Mereka tidak minum darah, tapi makan dan minum layaknya manusia.
Saat kecil Kelldy dan Elqila sering ke kota serigala. Mereka memang sangat menyukai kota serigala milik Luvin. Elqila memang serigala tapi dia berada di wilayah Utara.
"Kota... sama sekali tidak berubah ya?" Gumam Kelldy pelan sambil tersenyum kecil.
"Iya, kotaku memang tak berubah sama sekali," ujar Luvin sambil tersenyum. "Ayo, lebih baik kita--"
"LUVINNNN!" Teriakan seseorang membuat Luvin dan yang lain menoleh menatap seorang gadis berambut ungu gelap dan sangat seksi itu terkejut.
Gadis itu langsung memeluk Luvin erat-erat dan mencium bibir Luvin membuat semua melongo apalagi Lovio yang berdecak malas.
Luvin yang terkejut langsung mendorong gadis itu dan memaki kesal. "Dasar jalang! Apa-apaan kau hah!?"
Gadis itu berdecak kesal, "Aku hanya menyambut tunanganku yang barusan--"
"Aku bukan tunanganmu Gilara!" Teriak Luvin kesal setengah mati sambil terus mengusap bibirnya. "Sedang apa kau di sini? Sejak kapan kau mau keluar dari istana?"
Gilara tersenyum kecil, "Aku merasakan hawa peri di sini." Gilara mendesis pelan sambil melirik ke arah Lovio yang tidak peduli sama sekali.
Luvin berdecak, "Ck. Ayo tinggalkan saja gadis sinting ini, tidak perlu dipedulikan." Luvin berkata sinis.
Gilara menggeram kesal sambil siap-siap menerjang Lovio yang lewat di depannya untuk mengikuti Luvin, tapi terlambat karena Lovio lebih dulu memukul Gilara tepat di perut gadis itu hingga gadis itu ambruk dan tubuhnya langsung ditahan oleh Lovio lalu diturunkan di atas rerumputan lalu terkekeh kecil.
"Jangan suka bermain-main dengan peri berdarah dingin sepertiku," desis Lovio sinis tak peduli dengan tatapan Kelldy, Zavier, Kellyn, dan Luvin.
Lovio berjalan meninggalkan Gilara mengikuti Kelldy dan yang lainnya. "Tunggu," ujar Lovio membuat Kelldy dan yang lain berhenti dan menoleh ke arah peri berambut hijau itu.
"Ada apa?" Tanya Kelldy pelan ke arah Lovio sambil terus menggenggam tangan Kellyn erat.
"Bagaimana aku bisa berjalan di tengah serigala?" Tanya Lovio datar tak ada rasa khawatir.
"Anu....," gumam Luvin bingung, "bagaimana jika langsung ke kerajaan dengan gerbang dimensi?"
"Terserah," ujar Lovio tak peduli sambil berkacak pinggang malas.
"Lebih baik begitu," balas Zavier sambil tersenyum ke arah Luvin.
"Baiklah, lewat gerbang dimensi saja," ujar Kelldy setuju.
"Baiklah."
****
Luvin menatap ayah dan ibunya kebingungan sendiri. "Anu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔
VampireBook #2 BLOOD Series (Completed) Book #3 BLOOD Series (Completed) [18+] Sebuah suara yang membuat sebuah ramalan. Entah sebuah ramalan yang benar atau tidak. Semua yang terjadi di dunia mahkluk astral, di sebuah kota bernama Lucifer City. Penuh...