[003]

9K 349 2
                                    

KELLDY menghela nafas yang entah keberapa kali. Dia lalu mengacak-acak rambutnya membuat gadis yang ada di depannya menatapnya bingung.

"Dengar... aku harus bilang padamu soal sesuatu dan kau harus mendengarkan dengan baik." Kelldy berkata dengan nada serius tapi tersirat putus asa.

Kellyn hanya mengangguk.

"Jadi... soal aku meminum darahmu, itu aku bisa... bukan lebih tepatnya akan menginginkan darahmu lagi berulang kali. Jadi aku ingin kau menjaga bayimu itu tetap dalam kandunganmu."

Aku bukan berurusan dengan anak yang ada dalam kandunganmu, tapi dirimunyang akan melayang jika bayimu itu membuat masalah. Batin Kelldy merasa frustasi.

"Kenapa?"

"Karena... bundaku bilang jika seorang vampir yang terikat dan tidak memiliki vamore, apalagi kau... maaf, kau vampir rendah. Jadi kau juga tidak memiliki vamore, aku dan kau... aku bisa meminum darahmu." Kelldy menarik nafasnya lalu menghembuskan nafasnya.

"Jadi, aku juga bisa meminum dari da--"

"Ya, kau bisa minum darahku... itu sebagai gantinya." Kelldy tampak kebingungan.

"Baiklah kalau begitu, tapi kenapa sekarang kau peduli padaku?" Pertanyaan Kellyn langsung membuat Kelldy tersentak.

Karena kandunganmu bodoh. "Bunda yang memintaku peduli padamu, dia marah padaku." Kelldy menjawab bohong.

Tampak wajah Kellyn merona karena merasa dipedulikan oleh Kiezi, ratu mereka.

"Hari ini aku akan pergi, kau... di sini saja. Hens akan menjagamu," ujar Kelldy yang langsung diangguki oleh Kellyn.

"Baiklah pangeran, kau akan pergi ke mana?" Tanya Kellyn perlahan. Berani lebih tepatnya.

"Haruskah kamu tahu?"

"Tidak, tapi jika kau mau memberitahuku... aku jadi tidak perlu khawatir," jawab Kellyn jujur.

"Aku akan pergi ke pusat kota bersama Zavier dan paman Jon," ujar Kelldy dengan nada pelan. Baru kali ini Kelldy bilang jika dia akan pergi ke mana kepada Kellyn.

"Baiklah kalau begitu, berhati-hatilah," ujar Kellyn pelan.

Kelldy mengangguk lalu berdiri dari tempat tidur, mengambil jubah pangeran miliknya dan memegang gagang pintu lalu membuka dan dia melangkah keluar.

Sebelumnya Kelldy melihat ke arah Kellyn lalu mengarahkan pandangannya kembali ke arah koridor istana. Lalu menutup dan melangkahkan kakinya menyusuri koridor istana dengan perasaan campur aduk.

"Sial... perasaan apa ini?" Gumamnya.

---

Kellyn menatap kepergian suaminya dengan perasaan yang aneh. Dadanya berasa aneh, dia merasakan perasaan yang tidak pernah ada saat dia berada di istana ini.

Perasaan senang, bahagia.

Apakah perasaan ini akibat Kelldy? Pikirnya.

Kellyn berdiri saat merasakan sepertinya udara menjadi sedikit dingin.

Kellyn memutuskan berjalan ke arah jendela kamarnya lalu membuka dan duduk di sana sambil menatap salju yang turun perlahan.

Dia tersenyum kecil, dia suka salju. Saat Kellyn masih kecil, turunnya salju menandakkan kakaknya akan pulang lalu memeluknya.

Tapi sejak saat itu, sejak kakaknya pergi dari rumah untuk mencari ibunya, dia jadi sendirian.

Saat sedang melamun dan mengingat-ingat masa lalu sebuah keutukan membuat Kellyn tersentak.

Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang