[007]

5.7K 247 8
                                    

"BUKANNYA aku sudah bilang, tidak perlu menungguku?" Kelldy menatap kesal ke arah Kellyn yang malah tersenyum.

Gadis itu lalu turun dan mendekat ke arah Kelldy. Dia melepaskan jubah kerajaan milik Kelldy perlahan lalu meletakkannya di gantungan.

"Airnya sudah aku siapkan, kau ingin mandi sekarang?" Tanya Kellyn pelan mengabaikan pertanyaan Kelldy.

"Iya." Kelldy berjalan ke arah kamar mandi lalu masuk ke dalam. Bunyi suara air terdengar di telinga Kellyn.

Tidak butuh waktu lama bagi Kelldy untuk mandi, dia hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dan pintu kayu kamar mandi ahkirnya terbuka.

Kelldy keluar dan berjalan dengan santai. Kellyn masih diam memandang Kelldy yang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Dia menghela nafas lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kellyn. Kellyn tersentak lalu mengalihkan pandang ke arah lain. Wajahnya memerah.

"Kau sakit? Seingatku vampir tidak bisa sakit." Kelldy berkata sambil mendekat ke arah Kellyn.

"Oh... tidak, aku tidak sakit tenang saja," balas Kellyn pelan lalu berniat menuju ke ranjang tapi tiba-tiba tangannya dicekal oleh Kelldy dan ditarik.

Perutnya yang sedikit buncit itu menyentuh tubuh Kelldy. Wajahnya tambah memerah karena Kelldy bernafas di dekat lehernya. Sekarang Kelldy menunduk dekat lehernya.

"Kau tidak sakit, tapi wajahmu memerah. Itu kenapa?" Kelldy bertanya pelan.

"Tidak--"

"Aku tidak ingin mendengar jawab 'tidak'," potong Kelldy cepat.

"Aku hanya malu saat tubuhku begitu dekat dengamu, itu saja." Kellyn menjawab dengan suara yang amat lemut.

"Sungguh?"

"Iya."

"Aku tidak percaya."

"Sudahlah, tidak perlu diingat juga," ucap Kellyn pelan.

Kellyn bebralik dan berjalan menuju ke ranjang lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menarik selimu lalu memilih menutup mata.

Sisi ranjang bergoyang dan dia sangat tahu jika Kelldy pasti tidur di sebelahnya, lagi-lagi wajahnya memerah.

Tangan Kelldy melingkar dan mengelus pelan perut milik Kellyn yang sedikit membuncit itu. Wajah Kellyn memerah dan dia menahan nafas.

"Kau senang?" Kelldy bertanya dengan suara amat serak dan menurutnya itu sangat menyenangkan.

Kellyn memilih diam, sungguh dia malu dan sangat senang. Siapa yang tak senang jika perut miliknya yang sedang hamil itu dielus oleh ayah dari bayinya?

"Kau tak menjawabnya kenapa? apa ada masalah? aku tahu kau belum tidur Kellyn." Kelldy berbicara dengan suara yang serak lagi.

"Ya, aku senang, terima kasih."

"Aku senang juga jika kau juga senang."

---

Kelldy mendengus pelan dan menatap ke arah Zavier setengah kesal.

"Kamu sama sekali belum bisa? aku sudah mengajarimu Zavier!" Kelldy membentak Zavier membuat Zavier tersentak ke belakang.

"Iya, maaf."

"Hah... kau ini benar-benar aneh. Pedang yang menurutku sangat mudah untuk digunakan sama sekali tidak kau kuasai. Benar-benar aneh," ujar Kelldy sangat kesal sekaligus heran sendiri.

"Maaf, aku sudah pernah bilang padamu jika memang aku tidak bisa menggunakan pedang, tapi kau tetap saja memaksaku. Menyebalkan." Zavier menggerutu kesal.

Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang