Kelldy membuka mata perlahan lalu mencoba untuk bangun, tapi dia mengerang saat dia merasakan bagian perutnya sakit.
"Akkhh," rintih Kelldy pelan.
"Hati-hati, kau sedang terluka. Sekarang Luvin sedang berusaha mengobatimu," ujar seseorang membuat Kelldy tersentak.
"Paman John? Zavier? Luvin? Bagaimana kalian di sini?" Wajah Kelldy terlihat terkejut.
"Tidak perlu kau pikirkan, sekarang lebih baik kau diam dan terus beristirahat. Lalu dengarkan ceritaku.
***
Flashback [On]
Kiezi, Zen, dan Kelldy berjalan dengan langkah santai untuk menuju suatu ruangan. Kiezi menatap dengan tampang datar dan tatapan dingin miliknya, Zen hanya diam menatap lurus dengan ekspresi santai, sedangkan Kelldy berjalan dengan tatapan kesal.
"Menyebalkan! Kenapa bukan Zavier saja yang dibawa kemari?" Tanya Kelldy dengan nada sangat kesal.
Kiezi melirik dari sudut matanya dan acuh dengan Kelldy. Sedangkan Zen hanya menggeleng pelan.
"Kau lebih tua Kelldy," ujar Zen pelan.
"Selalu itu alasannya! Tidak ada yang lainkah? Aku bosan!" Bentak Kelldy.
Kelldy berhenti menggerutu saat Kiezi mengeluarkan suara dingin miliknya serta aura tidak bersahabat, khas Kiezi.
"Kau bisa diam? Kau membuat telingaku sakit," ujar Kiezi dengan nada dingin.
"Baiklah aku diam." Kelldy berkata dengan nada setengah takut juga. Siapa yang berani dengan Kiezi Lucifer? Kecuali Zen.
Setelah sampai di depan sebuah pintu amat besar dan penuh ukiran. Kiezi berniat membuka tetapi tiba-tiba suara ledakan terdengar di luar balai kota.
Mereka memang sedang di balai kota atau bagian kota utama. Kiezi langsung menoleh dan menaikkan alisnya lalu menuju ke arah lain lalu menghilang.
Kelldy mengerjapkan matanya dengan tatapan bingung, "bagiamana bisa?"
"Kau baru tahu jika bundamu bisa menghilang? Kau baru tahu Kelldy?" Tanya Zen yang melangkah santai mendekat ke arah Kelldy.
Kelldy menggeleng. "Tidak, aku tidak tahu."
"Ya sudah tidak perlu dipikirkan, lebih baik kita pergi ikut dengan Kiezi. Aku bisa merasakannya di luar arah jam 2."
Mereka berdua langsung melesat keluar menuju tempat Kiezi. Entah apa yang dilakukan Kiezi. Semoga tidak ada masalah, apalagi ledakan tadi membuat Zen dan Kelldy juga bingung.
◾◾◾
Setelah tiba bersama ayahnya, Kelldy menatap Kiezi takjub. Baru kali ini dia melihat wujud asli ibunya. Sepasang sayah bewarna hitam berbulu, dan pakaian juga serba hitam, serta mata miliknya sangat tajam. Juga sebuah rantai di belakang tubuh Kiezi bertebangan seakan-akan itu adalah ekor mengerikan dari Kiezi.
"Sebaiknya kau kembali Kelldy, ayah akan membantu ibumu melawan serigala-serigala brengsek itu. Lebih baik kau pergi cepat," ujar Zen yang membuat Kelldy kebingungan.
"Apa maksud ayah?" Tanya Kelldy bingung.
"Lebih baik kau pergi." Seseorang datang dan langsung memotong perkataan Kelldy.
"Paman John? Bibi Kinan? Bagaimana--"
"Cepat! Pergi!" Bentak Zen kesal setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔
VampireBook #2 BLOOD Series (Completed) Book #3 BLOOD Series (Completed) [18+] Sebuah suara yang membuat sebuah ramalan. Entah sebuah ramalan yang benar atau tidak. Semua yang terjadi di dunia mahkluk astral, di sebuah kota bernama Lucifer City. Penuh...