[LAGUNYA DINYALAKAN YA! BAGUS KOK! SAYA BUAT CERITA INI SAMBIL DENGERIN LAGU INI! WALAU SAYA TIDAK BEGITU TAHU ARTINYA TAPI TIDAK MASALAH!]
"Saat kau dan Kiezi melawan aku dan ayahku, aku dan ayahku langsung saja sekarat. Apalagi saat itu keadaannya sangatlah berbeda dari yang dulu," ujar Delia. "Kau dan aku sangat berbeda, aku dikendalikan oleh seseorang. Sedangkan kau menggunakan tubuhmu sendiri secara leluasa."
"Jadi kenapa ayahmu dan kau bisa sangat sekarat? Aku dan Kiezi bahkan tak melukai bagian fital milikmu dan Hans." Zen berkata dengan nada rendah.
"Itu... itu... itu karena dari awal keadaan ayah dan aku sama-sama setengah terluka," lirih Delia pelan dan sesekali meringis karena lukanya yang diobati Kellyn.
"Setengah terluka? Kenapa?"
"Karena kami memberontak keinginan Putri Serigala itu," ujar Delia pelan. "Saat kami memberontak maka tubuh kami akan penuh luka."
"Lalu? Apa kenapa kau benar-benar menyerang kami?" Tanya Zen pelan.
"Karena terpaksa," ujar Delia. "Aku tidak berbohong Zen! Aku serius! Aku dan Ayah sangatlah terpaksa, lalu setelah kejadian itu aku begitu bodohnya meminta tolong kepada Raja Iblis bagian tergelap. Raja Logard Melkcifer. Saudara dari keluarga Lucifer."
"Bodoh!" Zen mendesis tajam. "Aku memang tidak tahu tentang keluarga itu, tapi aku tahu dari buku sejarah para vampir yang pernah aku baca. Lucifer adalah keluarga setengah vampir dan iblis sedangkan Melkcifer seluruhnya Iblis. Dari bandingan semua keluarga yang paling kuat adalah dua keluarga itu dari keturunan keluarga Cifer."
"Ya, memang... oleh karena itu yang bisa mengalahkannya hanyalah Kiezi," lirih Delia. "Hanya Kiezi... karena Lucifer sebanding dengan Melkcifer."
"Kau masih tahu di mana ayahmu berada sekarang?" Tanya Kellyn pelan, "kalau kau tahu beritahu aku."
"Ada di gua dekat sekolah vampir, tidak begitu jauh tapi juga tidak terlalu dekat," ujar Delia. "Memangnya kenapa?"
"Aku akan kirim burung Phoenix milikku supaya bisa mengintai di dalam," ujar Kellyn pelan, "bolehkan Ayah?" Kellyn menatap Zen.
Zen terdiam lalu tersenyum kecil, "Kalaupun aku melarangmu kau akan tetap mengirimnyakan?"
Kellyn tersenyum dengan rona merah di wajahnya lalu mengangguk. "Iya."
"Kau sangat mirip dengannya."
"Zen," panggil Delia pelan ke arah Zen.
"Hm?"
"Ini soal masa lalu Kiezi," lirih Delia pelan.
"Hah?"
"Dia..."
*****
Di dalam ruangan rapat yang besar, semua telah berkumpul untuk membahas tentang masalah yang beberapa hari ini terus muncul. Tentunya tentang para mayat hidup yang ada.
Dari seluruh mahkluk bagian bawah semuanya berkmpul. Dari Bangsa Serigala Raja Anson dan Ratu Emili serta Luvin juga ada di dekat mereka.
Dari Bangsa Peri, tentunya Raja Jonathan dan Rau Kinan dan anaknya Pangeran Lovio yang sekarang berwujud beda.
Dari Bangsa Iblis klan atas, Raja Darvo yang dulu hampir saja dibunuh oleh Kiezi saat pertemurannya dahulu kala.
"Baiklah semuanya." Zen bersuara dengan tegas. "Kita mulai rapatnya!"
*****
"Jadi kenapa Bangsa Iblis juga dipanggil kemari? Bukannya kalian membenci kami para Iblis?" Gumam Darvo menatap ke arah Bangsa lainnya.
"Untuk saat ini kita hilangkan rasa benci kita," desis Zen pelan, "kita harus berkerja sama untuk melawan Logard."
"Soal masalah mayat hidup itu ya?" Gumam Darvo pelan. "Kalian harusnya tahu siapa yang bisa mengalahkan mereka bukan? Lebih tepatnya yang setara."
"Kami tahu," ujar Raja Anson, "Bevan Lucifer keturunan dari keluarga Cifer yang merupakan bangsa Vampir yang memiliki kedudukan paling tinggi. Ada juga putrinya Kiezi yang sudah mengalagkan ayah anda Raja Darvo serta keturunan Kiezi yang entah pergi ke mana."
"Sebentar!" Kelldy mengangkat tangan. "Saya termasuk anaknya, apa kekuatan saya tidak bisa menandingi Logard?" Tanya Kelldy dengan nada tegas.
Jonathan menghela nafas pelan lalu menatap Zen, Zen hanya mengangguk pelan. "Kelldy, maaf saja tapi kekuatanmu berbeda dari Zavier. Kau dan Zavier beda. Zavier mewarisi kekuatan Iblis milik Kiezi, sedangkan kau malah setengah manusia. Sehingga kau tak akan bisa menandingi Logard."
Kelldy hanya diam lalu menghela nafas pelan, "Baiklah, apa kita harus memanggil kembali Zavier?"
"Sangat percuma!" Darvo langsung berkata sangat tegas. "Kekuatan Zavier telah disegel di tubuh Lovio bukan? Jadi semua percuma! Tidak ada yang bisa memgalahkannya, kecuali kalian mau mati."
"Lalu kita harus bagaimana? Ada yang mau memberi saran?" Tanya Zen.
Ruangan hening, tidak ada yang bersuara. Mereka semua terus berpikir tanpa tahu apa yang akan mereka hadapi.
Tiba-tiba pintu dibuka secara kasar, membuat mereka menoleh ke arah pintu yang terbuka. Itu Yuina, dia berlari dengan wajah penuh serta tubuhnya yang gemetar.
"Jonathan," lirih Yuina sambil memeluk Jonathan erat. Jonathan memandang bingung ke arah Yuina.
"Hei ada apa Yui?" Tanya Jonathan yang menatap Yuina kebingungan sendiri.
Yuina melepaskan pelukannya, "Carlos... dia be-berusaha membangkitkan Kiezi lagi!"
"Apa!?" Teriak Jonathan dan langsung berlari diikuti yang lain. Mereka melewati beberapa lorong yang sangat-sangat sempit.
Hingga mereka berhenti tepat di depan sebuah ruangan dengan Ezio dan Arno jatuh terduduk di sana. Tiba-tiba keluar seorang gadis berambut pirang diikuti oleh Carlos yang diseret paksa oleh gadis itu.
Gadis berambut pirang itu tetap berwajah sama, hanya saja rambutnya pirang bukan lagi hitam. Dulu sebelum gadis itu sepenuhnya menjadi iblis dia juga memiliki rambut pirang.
"K-Kiezi?"
Gadis itu menatap ke arah mereka semua, Zen bungkam menatap Kiezi yang sekarang menatapnya. "Zen."
Kiezi lalu membanting tubuh Carlos ke lantai membuat semuanya tersentak kaget. "Carlos, kau membangkitkanku? Berarti ramalan itu salah."
Carlos berdiri.
"Dari dulu ramalan mereka tak akan pernah benar!" Teriak Carlos menggeram sebal. Setelah itu Carlos menatap ke arah Zen dan yang lain.
Carlos langsung berjalan ke arah Zen dan menonjok wajah Zen hingga Zen terpental. Kiezi hanya diam bungkam, dia terkekeh pelan.
"Kenapa kalian tidak bilang!? Kalau kalian bilang aku bisa langsung membangkitkannya!"
"Eh?" Zen mengusap darah di sudut bibirnya, dia berdiri.
"Kekuatan Carlos itu bisa membangkitkan orang yang sudah mati. Kecuali ada abu atau tubuhnya. Jika tidak ada, maka ya tidak bisa," ujar Yuina sambil tersenyum.
"Jadi... masalah apa ini sampai-sampai Carlos langsung membangkitkanku?" Tanya Kiezi sambil tersenyum kecil. "Zen... aku rindu loh."
*****
Besok saya update, sore hari tidak tahu jam berapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔
VampireBook #2 BLOOD Series (Completed) Book #3 BLOOD Series (Completed) [18+] Sebuah suara yang membuat sebuah ramalan. Entah sebuah ramalan yang benar atau tidak. Semua yang terjadi di dunia mahkluk astral, di sebuah kota bernama Lucifer City. Penuh...