KELLDY berjalan menuju ke dalam sebuah ruangan sangat gelap. Sangat gelap hanya ada sebuah penerangan dari cahaya bulan dari luar jendela yang terbuka. Di dalam ruangan itu hanya ada sebuah kursi usang, meja yang tergeletak tak beraturan sama sekali.
Kelldy duduk dan menatap ke arah jendela. Dia mengacak-ngacak rambutnya kesal sendiri. Dia teringat tentang malam itu, malam yang membuat dirinya dan gadis vampir rendah yang malang itu jadi kesulitan.
"Akhhh...," rintihnya sambil memgangi kepala serta dadanya. Perlahan mata Kelldy menjadi coklat terang, rambutnya berubah putih, dan dia merasakan bagian dadanya. Yang terdapat jantung vampir yang sekarang berdetak secara perlahan dan membuat Kelldy kesakitan. Jantung vampir yang sedikit demi sedikit berubah saat amarah Kelldy memuncak, yang mendorongnya menuju ke baikan yang malah membuat Kelldy kesakitan.
"Sakit...," lirih Kelldy sambil menunduk. Pikirannya memang sangat kacau. Jujur semenjak dia menikahi gadis itu, Kellyn Harsia. Dia tidak pernah tidur di kamarnya lagi. Dia selalu merasa muak jika melihat wajah Kellyn. Entah kenapa dia merasa muak dan tidak suka. Jadi daripada dia merasa kesakitan, dia meilih di ruangan serba gelap ini. Ruangan yang menyimpan sejuta kenangan indah tentang Kelldy dan dia.
"Sialan, ini sangat sakit, aku harus tenang," lirih Kelldy lagi. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan sekali hentakan. Dia membuka matanya yang kembali menjadi merah darah dan mengacak-acak rambutnya yang kembali menjadi coklat gelap. Dadanya sudah tidak sesak dan sakit, juga dia sudah mudah bernafas yang berarti dia sudah bisa mengontrol diri.
"Lebih baik aku mengambil darah," gumamnya sambil berdiri dan melangkah menuju ke pintu dan memutar kenop lalu pintu terbuka dan dia melangkah keluar lalu dia menutup kembali pintu itu.
Dia berjalan santai menuju dapur istana walau sebenarnya tidak terlihat seperti dapur. Tempat itu hanya berisi kursi dan meja kayu. Serta di atas sebuah meja itu terdapat guci yang dalamnya terdapat sebuah botol kaca yang berisi darah hewan yang sudah disediakan pelayan-pelayan yang ada di istana.
Kelldy berjalan melewati kamarnya, tapi berhenti saat mendengar suara rintihan kesakitan amat sakit. Dia melihat ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka, dia membuka sedikit dan dia sedikit terkejut saat melihat Kellyn sedang kesakitan. Dia melihat Kellyn memegangi perutnya yang sedikit gendut. Tidak terlalu besar karena kandungannya masih terbilang muda yaitu dua bulan.
Gadis itu berjalan menuju tempat tidur lalu mengambil botol kaca membukanya lalu meneguk darah yang ada di dalamnya. Setelah selesai meminumnya gadis malang itu meletakkan botolnya itu di atas meja di sebelah ranjang big size-nya.
Kelldy terdiam saat gadis itu mengelus pelan perutnya dengan sangat penuh kasih sayang. Kelldy juga terdiam saat mendengar perkataan lembut dari gadis itu serta saat gadis vampir rendah itu bernyanyi, entah lagu apa itu.
"Sayang, lahirlah dengan selamat ya... walau sebenarnya kehadiranmu mungkin tidak diharapkan oleh ayahmu, tapi bunda akan menjaga dan menyayangimu anakku, sekarang bunda akan menyanyikan lagu untuk ayahmu, kau saja yang dengar... sebenarnya juga untukmu, semoga kau menyukainya," ujar Kellyn sambil tersenyum kecil.
"Apakah ada yang namanya kehidupan? Aku selalu bertanya? Di saat aku merasa sedih kenapa kau pergi, hei matahari... aku tak bisa dekat denganmu karena-nya. Aku tak bisa dekat dengan bulan juga karena-nya... kenapa? Kenapa begitu menyakitkan menjadi diriku?" Suara Kellyn mengalun lembut.
"Kenapa aku tidak bisa tersenyum saat semua orang merasa bahagia. Kutahu takdir semua orang berbeda, tapi kenapa? Kenapa takdirku begitu menyakitkan. Sangat menyakitkan membuat aku ingin menangis... hei matahari... aku tak bisa dekat denganmu karena-nya. Aku juga tak bisa dekat dengan bulan juga karena-nya... kenapa? Katakan padaku bahwa takdir akan membuat aku tersenyum walau aku tak yakin takdir indah bagiku itu ada."
Kelldy terdiam bagai patung, lagu itu menggambarkan tentang Kelldy yang membuat Kellyn sengsara. Yang membuat Kellyn harus mengandung anak Kelldy yang mempunyai seribu nyawa daripada seorang yang mengandung.
"Aku ingin bahagia tapi sulit, sayang... sekarang hanya kau temanku, jangan pernah tinggalkan ibu ya," ujar Kellyn sambil tersenyum lalu menutup mata mencoba tidur.
Sedangkan Kelldy pergi menuju ke ruangan itu lagi, ruangan yang sangat gelap itu lagi. Dengan rambut yang memutih serta matanya yang bersinar coklat terang serta dia memegangi dadanya yang terasa sesak, dia merasa sulit bernafas.
"Hahhh... hah... kenapa? Kenapa lagu itu.... kenapa harus lagu itu yang dinyanyikannya?" Kelldy berujar dengan suara yang sangat serak dan patah.
"Sakit... Elqila... bantu aku," lirih Kelldy saat tubuhnya langsung ambruk saat memasuki ruangan gelap itu. Ruangan yang menyimpan sejuta kenangan tentang Kelldy dan Elqila.
🍁🍁🍁🍁
VINAANANTA
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Vampire : Queen of Kiezi's Darkness ✔
VampireBook #2 BLOOD Series (Completed) Book #3 BLOOD Series (Completed) [18+] Sebuah suara yang membuat sebuah ramalan. Entah sebuah ramalan yang benar atau tidak. Semua yang terjadi di dunia mahkluk astral, di sebuah kota bernama Lucifer City. Penuh...