📝BI [12]

12 7 0
                                    

Perpisahan Termanis
Lifvaldo
~•~

"Kamu yakin?" tanya Padi pada Lisa.

"Kan ini buat terakhir kalinya Pad, besok kamu sudah pergi ke Zimbabwe. Kita gak bakalan ketemu dalam kurun waktu yang lama. Ini sebagai kenang-kenangan yang terakhir, ok." Lisa membujuk Padi agar mau melakukan sesuatu yang akan di kenang oleh mereka berdua.

Padi tersenyum mengiyakan. Lisa ikut tersenyum Padi menyetujui idenya.

Mereka berdua akhirnya menuju pintu masuk mall. Dilihatnya suasana mall yang sangat rame di sore itu. Lisa memegang erat tangan Padi, begitu pula sebaliknya. Padi menganggukan kepalanya seolah siap akan apa yang mereka lakukan.

Lalu tanpa intrupsi lagi mereka berdua mulai berlari mengeliling mall sambil berteriak.

Mereka memasuki toko baju, mengitari setiap trol-trol baju sambil tertawa layaknya orang gila. Tersenyum mengejek kesetiap orang yang mereka jumpai. Lalu keluar sambil mengucapkan, "dadah toko jelek." Sambil berteriak dan tertawa.

Begitu selanjutanya, mereka memasuki restoran, menggebrak seluruh meja yang di sini para pelanggan, mencomot makanan yang ada di piring, lalu berlari menuju meja pesanan dan berkata, "kita gak mau mesen, makanannya gak enak. Dadah restoran bau." Ucap mereka di selingi tawa.

Mereka keluar dan ingin menuju toko sepatu. Namun, sebelum mereka berhasil masuk toko tersebut suara tiupan peluit dari arah belakang mengalihkan perhatian. Tiga orang satpam berlari mengejar mereka karena menggangu kenyamanan umum.

Lisa dan Padi saling bersitatap, namun mereka malah terlihat makin bahagia. Mereka pun berlari kembali, membiarkan tiga orang satpam mengejar mereka.

Lisa dan Padi merentangkan tangannya sambil tertawa seolah menikmati udara segar di pegunungan.

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang