Once Upon A Time
fffttmh
~~•~~Sudah dua hari sejak Lisa membentak Raka waktu itu, Raka tak pernah muncul lagi. Meski hanya berwujud desahan angin yang lewat menerpa gorden kamar Lisa pun, Raka tak melakukannya lagi. Raka benar-benar marah!
Yang Lisa tahu ia merasa hampa, malam ini begitu sunyi. Penerangan kamarnya pun sengaja Lisa redupkan agar menambah kesan mistis di kamranya, dengan harapan Raka akan datang hari ini.
Lisa telentang di kasurnya, masih merenungi perihal dirinya yang begitu tak masuk akal –secara tak terduga jatuh cinta pada ruh yang tak bisa disentuh- dengan mata memicing dan melipat kedua lengannya di bawah kepala.
Ketika itu pula, ia rasakan ada angin yang menerpa wajahnya tiba-tiba, rasanya begitu familiar. Sontak Lisa membuka mata. “Raka?! Kaukah itu?” Tangannya cepat mencari tombol lampu di pojok kamar. Ketika menyala, retinanya dapat mengenali bahwa itu memanglah Raka, lelaki yang ia tunggu, lelaki yang sejak dua tahun ini mengisi hati Lisa.
“Aku rindu, Lisa.” Hanya Lisa yang dapat melihat Raka, gadis itu memiliki –entah- bakat apa, yang pasti ia sudah lama mengenal Raka dalam wujud ruh tanpa raga dan akhirnya jatuh cinta.
Meski berwujud tak sama, Lisa tak mampu mendusta bahwa hatinya yang meneriakkan Raka -yang raganya sudah tenggelam sangat dalam-. Lisa dengan gerakan cepat mencoba merengkuh Raka dalam dekap, demi menyalurkan rindunya yang teramat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bedah Ide
Short StorySekumpulan cerita member Rebellion Id, yang dibuat saat kegiatan bedah ide.