Bedah Ide

📝BI [31]

Ini Pilihanku
Matchaloca
~•~

16.30 WIB.
Harusnya semua murid di sekolah ini sudah pulang dan mengganti seragamnya yang berkeringat. Namun karena hujan turun dengan deras dan bertepatan dengan jam pulang sekolah, terpaksa sebagian besar murid SMA Gairdama harus berdiam diri di sekolah sampai hujan reda.

Althea, seorang anak perempuan terlihat duduk dibangku perpus yang menghadap jendela. Ia kerap menggosokkan telapak tangannya, karena cuaca memang dingin. Lalu ia menarik jaket berwarna hitamnya dari ransel untuk dibalutkan pada tubuhnya yang sedikit menggigil.

"Eh, liat tuh si Althea mojok mulu kayak ayam bertelur," ucap perempuan berkucir dua.

"Althea, sendirian aja Althea..." kali ini suara laki-laki, terlihat seperti menggoda.

Ia menarik napas panjang. Mencoba untuk menghiraukan perkataan teman sekelasnya, yang terkesan mengejek. Keseharian Althea di kelasnya memang begini. Sendirian, sendirian dan sendirian. Ia memang menutup hatinya rapat-rapat untuk bergaul. Bukan tanpa alasan—ia sudah mencoba untuk bergaul, namun ia hanya dimanfaatkan atau tak jarang hanya dijadikan bahan cemoohan, diejek atau dijadikan konsumsi lawakan yang tak wajar dan kerap melukai hatinya. Althea tidak mau dijadikan teman hanya untuk dicemooh.

Ia mengambil kembali pensil warnanya, menggabungkan dari warna yang tertua ke warna yang paling muda. Jadilah sebuah gradasi yang indah.

Kepalanya ia dongkakan ke luar jendela, ternyata hujannya sudah reda. Dengan terburu buru ia mengeluarkan ponselnya, lalu memoto sebuah kertas yang telah ia gambar untuk dikirimkan kepada Aletha. Aletha yang ia sebut 'Twins' adalah sahabat atau 'Bestie' nya di dunia Roleplayer. Baginya teman di Roleplayer lebih membuatnya nyaman dibanding teman sekelasnya yang hanya menjadikannya bahan cemoohan. Ya, Althea telah bermain Roleplayer selama kurang lebih setengah tahun. Besok ia akan bertatap muka untuk yang ke-2 kalinya bersama Aletha. Althea di Real Life sangat ramah dan Easy Going, sama seperti yang ia kenal di dunia Roleplayer. Ia tak sabar akan bertemu twinsnya itu lagi di sebuah tempat yang indah kesukaan mereka.