📝BI [39]

7 5 0
                                    

Cinta dan Teman
imajinasi27
~•~

'Tak ada yang tahu pada siapa kita akan jatuh cinta dan tak ada yang tahu kenapa kita harus jatuh cinta pada orang itu. Karena semuanya sudah ada di dalam catatan takdir masing-masing.'

Nadira, gadis cantik yang memakai kacamata dan berkerudung. Ia sedang duduk di bangkunya seraya menatap keluar jendela yang langsung bisa melihat ke lapang basket. Di sana, terlihat seorang lelaki bertubuh atletis dan memiliki kulit berwarna sawo Mata sedang bermain basket.

"Hayo log, ngelihatin Dimas, ya?" kata Vamela yang merupakan teman sebangkunya.

"Hmmm ... enggak juga sih," jawab Nadira.

"Halah, bohong banget. Aku tahu kamu suka sama Dimas 'kan?"

"Entahlah, Vam, yang jelas Dimas sukanya sama kamu." Setelah mengatakan itu, Nadira lantas beranjak menuju kantin. Sedangkan Vamela diam mematung mendengar penuturan Nadira.

***

"Vam, mau ke kantin gak?" tanya Dimas yang tiba-tiba saja duduk di hadapan Vamela. Saat itu, mereka sedang istirahat, tetapi Vamela, Nadira, dan Dimas masih berdiam diri di kelas.

"Nanti sama Na-" Belum selesai Vamela berujar, Nadira sudah memotongnya.

"Aku gak akan ke kantin, kamu aja sama Dimas." Nadira tersenyum.

"Nah, kalau gitu ayo, Vam." Dimas menarik tangan Vamela dan beranjak meninggalkan Nadira yang menatap mereka nanar. Tetapi, Nadira tak ingin egois, ia lebih memilih pertemanan daripada harus memaksakan Dimas menyukainya.

"Karena cinta butuh pengorbanan."

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang