📝BI [106]

3 2 0
                                    

Tentang (Rain)a
lililolly23
~~•~~
                                   ****

Sudah sedari tadi bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Namun, Raina baru saja keluar dari ruang kelasnya. Ia pun memilih segera pulang, tak ingin berlama-lama di sekolah sebab hari semakin petang.

Kala berjalan ke halte bus, hujan turun membasahi seragam putih Raina. Ia pun berlari ke halte agar tak basah kuyup. Sayangnya, Raina terlambat. Seragamnya sudah basah akan hujan.

Sampai di halte bus, Raina mendesah pelan. "Percuma neduh. Seragam aku udah basah," gumamnya.

Kondisi halte saat itu sepi. Angkutan umum juga tak segera lewat. Usai menaruh tasnya di tempat duduk halte, Raina maju. Ia tak lagi berteduh. Raina menari-nari di bawah hujan. Sesekali ia mendongak ke langit sambil berteriak.

"Hujan ... tolong ... ajarkan aku untuk tegar. Melaluimu, tak akan ada yang tahu bahwa aku menangis. Kenyataannya, aku benar-benar rapuh. Ayahku yang tak pernah peduli padaku, ibuku yang meninggal, kakakku yang egois, kenapa semenyebalkan ini. Aku lelah ... aku lelah hujan ...."

Kata terakhir pada kalimat yang diucapkannya begitu sarat akan keputusasaan. Nyatanya, Raina tak setegar kelihatannya. Ia benar-benar tak kuasa menahan beban yang dipikulnya. Sungguh, dalam benaknya, tercipta hujan airmata yang lebih dahsyat daripada di hadapannya.

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang