Sahabat Dunia Maya
fffttmh
~•~Jariku lincah bermain di atas keyword laptop di depanku, aku sekarang sedang berkomunikasi melalui media sosial dengan teman dunia maya. Barusaja kami berdiskusi mengenai keinginan kami yang ingin beretemu, sudah 2 tahun aku dan Wanda berteman lewat sosial media. Pertemanan kami terjalin begitu dekat, sampai tak terhitung lagi sudah berapa kali kami melakukan video call. Meski hal itu sering dilakukan, tetap saja rasanya berbeda dengan bertemu secara langsung.
Aku yang berasal dari keluarga broken home membuatku menjadi seorang introvert, aku memilih tinggal sendiri ketimbang ikut ayah atau bundaku. Toh, aku juga sudah dewasa sekarang. Saat masih terfokus pada moitor di depanku, aku melihat balasan dari Wanda yang seketika membuat mataku berbinar. Ia mau bertemu, lusa katanya. Hal yang membuatku tak kerepotan adalah kami tinggal di daerah yang tidak terlalu jauh, perjalanan untuk bertemu kali inipun tak perlu memakai transportasi pesawat terbang.
****“Kau cantik,” aku tersenyum. Tak membalas pujiannya. Hanya mengangguk dan mengalihkan pandanganku ke arah lain.
Kami bertemu di taman kota, hari ini masih pagi dan suasana yang sepi membuatku merasa canggung. “Hey, bicaralah. Kau ini, dichat cerewet sekali, sekarang saat bertemu malah pendiam. Lucu juga, hha.”
“Maaf Wanda, aku hanya tak biasa bertemu orang baru.”
Aku menunduk, Wanda masih tertawa. Terkadang aku merasa tak cocok saja Wanda mendapat teman seperti aku yang sangat pendiam ini, tapi entahlah. Pertemanan kami bahkan bertahan selama 2 tahun.
“Kita tidak mungkin menghabiskan seharian disini kan? Selagi masih pagi, ayo kita jalan-jalan.”
Wanda mendadak berdiri, menyeret tanganku untuk mengikuti langkahnya. Aku menurut dan dengan masih tak bersuara. Wanda sedari tadi berceloteh tak henti menyebutkan tempat-tempat yang akan kami datangi hari ini. Aku bahagia, meski baru sekali bertemu, Wanda adalah orang yang mau berteman denganku meski ia tahu latar belakang hidupku yang amat pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bedah Ide
Kısa HikayeSekumpulan cerita member Rebellion Id, yang dibuat saat kegiatan bedah ide.