Bayang Semu
Fika_chu27
~~•~~Malam dingin ditemani semilir angin, Esther dan Hylian duduk bersama di dekat sebuah bangunan megah di pojok daerah itu.
Hylian menatap Esther dengan mata menyala. Rentina matanya dipenuhi oleh bayang Esther seorang. Hylian pun memengang pipi Esther seakan ia sangat menyanyanginya.
"Kak Hylian," ucap Esther. Atas perlakuan Hylian padanya.
"Iya beb," ucap Hylian diteruskan ciuman di dahi olehnya.
Esther dan Hylian bercumbu mesra hari itu, memandangi malam yang dipenuhi bintang sambil saling menautkan jari satu sama lain.
Namun, ketika Esther hendak pergi. Bayang Hylian seakan menghilang. Tubuh Hylian berubah menjadi angin. Dimulai dari jarinya yang berada didekapannya hingga ujung kepalanya yang hitam.
"Hylian!" pekiknya. Esther tak kuasa menahan tangis melihat adegan itu.
"Aku mencintaimu. Aku nyaman denganmu," Esther mencoba meraih tangan Hylian yang hilang ditengah kegelapan malam.
"Aku juga mencintaimu, planet indah yang dikuasai wanita," ujar adam, tersenyum tipis dengan kepergiannya.
"Tapi, semua itu memang cuman angan Ther. Karena kita memang tidak pernah nyata."
Kalimat itu mengakhiri kemesraan mereka, sedih. Hanya itu yang terasa, ketika harus kehilangan orang yang dia sayang. Menyakitkan sekaligus juga membuat trauma
KAMU SEDANG MEMBACA
Bedah Ide
Short StorySekumpulan cerita member Rebellion Id, yang dibuat saat kegiatan bedah ide.