📝BI [29]

4 0 0
                                    

Sahabat Dunia Maya
salsabielamp3
~•~

Santi adalah seorang gadis yang terlahir dari rahim ibunya. Awalnya, kehidupannya semasa bayi baik-baik saja. Tetapi setelah suatu masalah muncul di kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya, Santi terpaksa harus menerima sebuah kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya bercerai dan harus berpisah. Gadis itu mendengar sendiri apa yang diucapkan oleh ayah dan ibunya sebelum mereka berpisah.

"Pokoknya aku tidak mau tahu! Kesalahanmu itu sudah melewati batas!"

"Sungguh, dia itu bukan siapa-siapanya kita, Sayang!"

"Kau pembohong. Lelaki macam apa kau ini "

"Maafkan aku. Aku janji tidak akan melakukan itu."

"Tidak berguna lagi kata itu bafiku. Aku sudah muak, aku sudah capek."

"Jadi maksudmu, kau mau kita--?"

"Iya. C-e-r-a-i."

"Apa kau tidak memikirkan anak kita yang sedang kita rawat?"

"Pokoknya aku mau kita berpisah. Titik. Masalah anak itu, serahkan padanya. Terserah dia mau ikut siapa."

"Kau memang benar-benar tega. Istri macam apa kau ini?"

Dan begitu seterusnya.

***

Santi sudah tumbuh dewasa, tetapi gadis itu tidak mempunyai siapapun yang dapat diajak bicara di rumah. Karena itulah, dia memutuskan untuk mendaftar akun Facebook dan mencari teman baru di dunia maya.

"Aku harus mencari teman baru di dunia maya!"

Setelah beberapa jam dia berkutat di layar monitor komputernya, akhirnya dia menemukan sebuah profil Facebook, bergambar cewek dan ternyata di status pertamanya sudah diberitahukan ID LINE-nya. Jadi, Sinta memutuskan untuk menyimpan ID LINE tersebut, mematikan komputernya dan menghubungi orang itu lewat HP.

***

Sinta: "Hai, apa kabar, kenalan yuk...."

Beberapa menit kemudian, Sinta mendapat balasan. "Baik. Kau siapa?"

Sinta: "Aku Sinta, kamu?"

Tidak sampai semenit pun, ada balasan lagi, "Oh, namaku Indri. Senang bertemu denganmu. Ngomong-ngomong, kau dapat ID LINE aku dari mana?"

Sinta: "Dari Facebok, hehehe."

Indri: "Oh begitu ya?"

Waktu demi waktu, Sinta tidak lagi merasakan kesendirian. Yang ada, dia bisa terus bercakap-cakap dengan Indri lewat chat. Tidak lekang oleh waktu. Sinta bebas melakukan apa saja. Dia tidak peduli lagi soal orang tuanya yang berpisah atau apa. Dia sendirian saja.

***

Hingga beberapa hari sejak Shinta dan Indri menjadi teman di LINE, Indri sudah menganggap Sinta sebagai sahabat di dunia maya. Sinta pun demikian. Tetapi tidak mungkin mereka hanya bersahabat di dunia maya. Sehingga, mau tidak mau, Indri dan Sinta, satu diantara mereka harus ada yang mengajak ketemuan.

Sinta: "In, kita ketemuan yuk. Aku pengen lihat mukamu secara langsung."

Indri: "Boleh. Tapi dimana?"

Sinta: "Di suatu tempat yang indah."

Indri: "Tapi dimana?"

Sinta pun terdiam untuk berpikir. Setelah beberapa saat, dia pun menjawab.

Sinta: "Di taman bunga aja tuh. Indah kan tempatnya?"

Indri: "Ya sudah. Kapan?"

Sinta: "Besok jam 5 sore. Jangan lupa."

Indri: "Oke, my bestie!"

***

Besoknya, sesuai perjanjian, Indri dan Sinta pun bertemu di taman bunga di tengah kota. Jam 5 sore tepatnya.

Indri dan Sinta sama-sama memakai gaun yang indah. Mungkin karena mereka....

Ternyata, itu benar-benar Indri.

***

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang