📝BI [7]

9 7 0
                                    

You and I
pramndaa
~•~

Dia akan pindah.

Sahabatku.

Yang sudah kuanggap seperti saudaraku akan pindah.

Ini adalah hari terakhir kita bersama, di satu kota yang sama, menatap wajah tanpa ada penghalang seperti layar telepon genggam.

Ingin kularang dia ikut ayahnya ke Jakarta. Menyuruhnya menetap bersama neneknya di sini. Betapa egoisnya aku juga kupikir lagi. Ia butuh figur ayahnya. Ibunya telah tiada. Mengapa aku ingin merebut kebahagiannya?

Matahari senja kian bersinar terang di langit. Kami duduk di salah satu counter es krim. Habis menghabiskan waktu di Dunia Fantasi. Ia berteriak kencang saat roller coaster tadi turun secara tiba-tiba.

"Jika kau diberikan satu permintaan, apa yang akan kau minta?" tanyanya.

Aku diam sebentar, lalu menggeleng. Aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa.

"Dasar, Kau," katanya mendorong lenganku. Hampir saja es krimku jatuh.

Aku hanya tertawa kecil.

"Aku ingin menghentikan waktu," ucapnya, lalu menjilat kembali es krimnya.

"Kenapa?" tanyaku angkat suara.

"Agar tak ada yang namanya perpisahan di antara kita. Waktu akan diam sekarang juga. Benar-benar diam. Tidak bergerak. Maka aku akan di sini selamanya bersamamu. Menyenangkan bukan?"

Sial. Ia membuat es krimku terasa asin.

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang