📝BI [59]

3 2 0
                                    

—Tak seharusnya—
lililolly23
~~•~~

Seorang gadis meminta bantuan pada gadis lainnya—teman sebangkunya—untuk mengerjakan tugas sekolah. Sudah kesekian kalinya ia rutin melakukan hal tersebut.

"Risa, gue bisa minta tolong? Lo kerjain PR gue, ya. Gue urgent banget, nih. Perut gue sakit. Mau ke toilet dulu," ucap Tian—gadis yang meminta bantuan.

"Lah, kemaren lo kemana aja, Ti. Kenapa gak dikerjain?" tanya Risa, teman sebangkunya.

"Udahlah. Bantuin gue napa. ini perut gue sakit. Lo ke gue kok gitu. Kayak nggak ikhlas. Biasanya juga lo bantu segala hal sama gue. Katanya sahabat. Omong doang, lo." ucap Tian ketus.

Risa hanya mampu geleng-geleng kepala. "Iya, Tian. Gue kerjain, kok. Yaudah sana ke toilet aja. Biar gue urus," ucap Risa akhirnya.

Entahlah ia sungguh tak mengerti dengan jalan pikiran teman sebangkunya sekaligus sahabatnya itu. Kenapa ia merasa Tian menjadi malas dan tak bersemangat lagi.

***

Tian melangkahkan kakinya ke koridor sekolah. Sungguh, Tian rasanya ingin tertawa. Kenapa juga Risa mau mengerjakan tugasnya. Padahal, Tian hanya ingin memanfaatkan kesempatan yang ada. Kenapa Risa begitu polos dan bodoh. Risa yang baik dan penurut. Bagi Tian, rasanya seperti memiliki anjing peliharaan polisi. Mampu disuruh kapan pun yang ia mau. Tian begitu menikmati kondisnya saat ini.

Risa yang bodoh.

Tian yang cerdas.

Itulah anggapan Tian.

Namun, lain orang, lain pula anggapan.

Bagi Risa, Tian adalah sahabatnya yang terbaik. Sejak dahulu, hanyalah Tian yang ia percaya. Segala hal curahan hatinya, hanya Tian tempatnya berbagi.

Sayangnya, bukan itu kebenaran yang ada.

Tian memanfaatkan Risa.

Risa yang tulus bersahabat dengan Tian.

Semuanya, tak seperti yang seharusnya.


Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang