📝BI [97]

5 2 0
                                    

Move On
Fika_chu27
~~•~~

Mendung, awan mulai gelap. Cahaya yang muncul ketika pagi tiba telah berubah dengan kegelapan yang seakan sepadan dengan suasana hatiku saat ini.

Rinai hujan pun mulai keluar dari sana. Setitik demi setitik hingga menjadi banyak. Menguasai bumi dan membajiri hatiku.

Aku mulai menangis, ya seperti biasa. Hanya hujan yang seakan bisa meluapkan sakit hatiku. Aku rindu tapi sakit. Sakit sekali.

Aku menahan sesak di dada dan memandang nanar hujan yang telah turun dengan derasnya. Aku teringat kenangan menyakitkan kembali dengannya. Dengan sesosok pria yang tak pernah memahami kehendakku.

"Aku membencinya," tuturku kepada hujan.

"Aku sangat benci, bahkan jika aku bertemu dengannya. Aku akan menatapnya kosong seakan hatiku telah mati."

Hatiku semakin sesak, kenangan-kenangan menyakitkan mulai menghantui. Tak ada yang indah. Selalu kekesalan yang aku rasakan.

Tapi aku tak bisa menceritakan dengan siapapun, semua ini aku pendam sendiri. Dan hanya pada suasana gelap mencekam seperti ini aku bisa mencurahkan semuanya.

"Tapi... Aku rindu padanya," ujar Padi.

Langit gelap semakin gelap dan aku tertidur dalam selimut hangat ditubuhku. Biarlah semua hilang, walaupun aku mengingatnya. Semua akan hilang dengan air hujan yang jatuh.

Aku membencinya bahkan jika aku hidup kedua kali di dunia ini.

Dia aku (tidak) pernah suka.

Bedah IdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang