#19

2.5K 115 1
                                    

WARNING!!
TYPO ENYWHERE

*****

"Hyung kau ambil saja di pojokan disitu ada kasur yang cukup untuk kalian berdua tidur" ucap Jungkook pada hyung-hyung nya.

"Kau ini sebenarnya ingin kita menjadi budakmu?" ucap Yoongi kesal pada Jungkook.

"Itu hukuman untukmu hyung karena kau sudah merencanakan sesuatu dariku" ucap Jungkook.

"Itu kan suprise untukmu Kook" jawab Taehyung.

"Iya hyung tapi kalian berlebihan, ku pikir aku melakukan kesalahan pada kalian semua, sehingga selama satu setengah hari ini merasa sendiri" ucap Jungkook yng masih kesal.

"Apa kau melupakan aku hyung?" ucap Jihoon.

"Kau juga, disitu ada kasur satu lagi itu untukmu" ucap Jungkook dengan malas.

"Lalu kau?" tanya Taehyung pada Jungkook.

"Aku akan ke kamar dengan Yein, annyeong hyung" ucap Jungkook pada hyungnya.

"Awas saja kau" ucap Yoongi.

"Sudahlah mari kita tidur" ajak Jihoon pada yang lainnya.

"Baiklah, Sujeong kau tidur di atas" ucap Taehyung.

"Baiklah Tae" jawab Sujeong.

Mereka pun akhirnya tidur. Tetapi tidak dengan Yoongi.

"Taehyung singkirkan kakimu itu" ucap Yoongi.
Ya, Yoongi sedari tadi tidak bisa tidur karena Taehyung terus saja bergerak tidak mau diam.

"Hyung aku ingin memelukmu" ucap Taehyung dengan mata masih tertutup.

"Yak, singkirkan badanmu itu, ini sangat menjijikan" ucap Yoongi.

"Aku tidak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu hyung" ucap Taehyung.

Akhirnya Yoongi pun menyerah. Dia membiarkan Taehyung memeluknya, walaupun itu menurut Yoongi sangat menjijikan.

Jungkook pov

Aku biarkan saja hyung ku tidur dilantai. Karena aku masih kesal dengan mereka. Bisa bisanya mereka menyuruh Yein bersikap dingin dengan ku. Walaupun itu tidak berlaku untuk Yein.

"Jungkook apa kau tidak kasian dengan mereka?" tiba tiba Yein berkata seperti itu.

"Biarkan mereka, lagi pula mereka biasa seperti itu. Apalagi Yoongi hyung dia akan tertidur dimana saja" jelasku pada Yein.

Tiba tiba Yein pergi menuju balkon kamar. Aku pun mengikuti Yein.
Aku memeluknya dari belakang.

"Kenapa kau malah kesini, kau tidak lelah?" tanyaku.

"Aku sangat lelah hari ini, tapi jika aku melihat Bintang di langit rasanya aku sudah tidak lelah lagi, dan malahan aku semangat kembali" jawabnya.

"Tidak baik seorang yeoja diluar begini, apalagi ini udaranya dingin kau harus masuk" ucapku.
Lalu aku pun menggendong Yein ala bridal style .

"Yak Jungkook lepaskan" teriak Yein sambil berpegangan.

"Aku akan membawamu ke kasur" ucapku.

"Chaa~~~~ kita sudah sampai" ucapku meletakan Yein di kasur.
"Sekarang kau tidur aku akan memelukmu" lanjut Jungkook seraya memeluk Yein.

"Jungkook kau janji tidak akan meninggalkan aku kan?" tanya Yein.

"aku janji tidak akan meninggalkanmu" ucapku.

"Aku takut kau akan meninggalkan ku" jawab Yein dengan mata memerah. Menahan tangis.

"Hei, kenapa kau menangis, aku tidak akan meninggalkan mu uljima" ucap Jungkook menenangkan Yein.

Yein pun mengeratkan pelukannya pada Jungkook, hingga tertidur.

Skip~~~~~~

*******

Sinar matahari sudah kembali menyinari kamar. Yein sudah terbangun dari tidurnya.
Yein pun bergegas bangun dan membersihkan dirinya.
Tidak lama Yein keluar dari kamar mandi.

"Jungkook bangun" Yein membangunkan Jungkook sambil menyisir rambutnya di depan cermin.

Jungkook hanya menggeliat di atas kasur.

"JUNGKOOK!!!" teriak Yein. Tetapi teriakannya tidak akan sampai keluar kamar.

"Baiklah aku akan bangun" ucap Jungkook. Dengan terpaksa Jungkook pun bangun dan langsung menuju kamar mandi.
Tidak lama Jungkook keluar dari kamar mandi.

"Kita mau kemana sayang?" tanya Jungkook pada Yein.

"Antar aku ke supermarket" ucap Yein.

"Tetapi anak anak itu bagaimana?" tanya Jungkook sambil menunjuk keluar.

"Biarkan sajalah lagipula mereka masih tidur" ucap Yein.

"Baiklah, aku akan turun dulu dan menyiapkan mobil" ucap Jungkook.

"Baiklah aku akan segera menyusulmu" jawab Yein.

Yein pov

Aku segera mengambil tas dan segera turun ke bawah.
Aku melihat yang lain masih tertidur, memang ini masih terlalu pagi, tapi kebutuhan di rumah memang habis dan kita nanti mau makan apa.

Aku segera keluar dari kamar apartemen dan menuju ke lift.
Aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang, tetapi saat aku melihat ke belakang tidak ada siapa siapa.
Aku terus berjalan, tetapi perasaanku juga tidak enak, ada apa ini.

Tidak lama setelah itu aku telah sampai di depan pintu lift. Tetapi pintu lift belum terbuka. Aku menunggu sebentar. Saat aku menunggu ada yang mendorongku dari belakang. Aku pun hampir tersungkur dan mengenai pintu lift.

*****
happy reading

BE MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang