#47

1.4K 85 3
                                    

WARNING!
TYPO BERTEBARAN.

*****

Author pov

"Kau. Tolong ambilkan pisau" ucap Eunha yang berhasil membuat jantung Yein berhenti berdetak.

"Kau mau apa? Tolong lepaskan aku!" ucap Yein yang mulai menangis lagi. Jangan lupa mata Yein masih dengan penutupnya.

"Aku hanya ingin bermain main denganmu Yein" ucap Eunha dengan senyumannya yang tidak bisa diartikan.

"Tidak. Tolong jangan lakukan itu hiks. Ku mohon"

"DIAM ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!!" teriak Eunha.

Yein langsung diam. Tidak berani berbicara.

Tidak lama terdengar suara sepatu.

"Ini" seorang namja yang menyerahkan pisau ke Eunha.
Dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"Kau mau tau pisau ini untuk apa?"
Yein hanya menggelengkan kepalanya.

"Tapi sayangnya kau harus tau apa kegunaan pisau ini Yein" Ari mata Yein semakin deras.

"Pisau ini akan bermain main denganmu" ucap Eunha dengan senyuman yang merekah.

Settttttt

"ARGGHHHH sakit" sungguh. Sangat kejam apa yang dilakukan Eunha.

Darah segar dari tangan Yein mengalir dengan derasnya. Yein hanya bisa menangis menahan perihnya tangan.

Settttttt

Tambah satu lagi sayatan ditangan kana Yein.

"Aarghhh cukup. Hiks ini sakit" ucap Yein.

"Tapi aku suka melihatmu menderita Yein" ucap Eunha.

"Ini belum seberapa besok aku akan menambahkannya lagi. Selamat malam Yein" ucap Eunha dan melepaskan penutup mata Yein.

Akhirnya Yein bisa melihat dimana dia di sekap. Sebuah kamar yang cukup luas. Dengan darah yang sudah berceceran dimana mana.

"Kau psychopat Eunha." ucap Yein.

"Iya aku memang mantan seorang psychopat. Kau tau kenapa aku meninggalkan Jungkook? Karena aku ingin membunuh orang lain maka dari itu aku meninggalkannya. Dan sekarang aku ingin kembali dengannya lagi" ucap Eunha senang.

"Seorang psychopat sepertimu tidak pantas dengan Jungkook!" ucap Yein sambil menahan rasa perih yang berada di tangannya.

Eunha ingin membalas perkataan Yein. Tetapi ia urungkan niatnya karena dia akan bermain main dengannya lagi besok.

Eunha melirik Yein dengan mata tajamnya dan juga seringai di bibirnya.
Dan langsung keluar menutup pintu tidak lupa menguncinya agar Yein tidak meloloskan diri.

"Argh sakit. Tolong aku. Hiks" Yein hanya bisa menangis merasakan perih dan juga sakit hati.

Tidak lama Yein pingsan tidak sadarkan diri dengan badan yang tergeletak di lantai.

---

Cuaca di pagi hari ini sangat gelap. Atau bisa di bilang mendung.

Jungkook menjalankan mobilnya menuju apartemen Yein pagi sekali agar bisa berangkat bersama.

Rencananya Jungkook akan meminta maaf kepada Yein. Dia tidak ingin melepaskan Yein. Membayangkan saja sudah membuat Jungkook gila. Apalagi jika itu kenyataan.

BE MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang