Bab 30 - Mulai Beralih

2.2K 207 11
                                    

Yang paling menyakitkan dari hari perpisahan bukanlah hari itu sendiri, melainkan hari-hari setelah itu, karena di hari perpisahan hanya ada rasa pahit, tetapi di hari setelahnya akan ada rasa pahit sekaligus rindu.

Sudah hampir di penghujung bulan. Raken mencoba melonggarkan rasa marah dan pahitnya. Walau begitu, masih ada luap-luap panas yang mengaliri seluruh tubuhnya setiap kali dia teringat Jeki. Namun, Raken berusaha memadamkannya, meredam setiap rasa panas itu. Dia mencoba mengikhlaskan kepergian temannya dan membiarkan Jeki diurus polisi karena memang seperti itulah harusnya dan seperti itulah adanya.

Emily pun begitu. Dia mencoba menyirami hatinya yang sempat terasa layu dengan beribu kata sabar dan doa. Kini hatinya mulai agak kuat dan bangkit kembali. Dan Kia? Entah di mana gadis itu, seolah dia ikut menghilang bersama Yuda. Raken sudah sering menghubunginya, tapi tak ada jawaban. Dia sudah ke tempat tinggalnya, tapi hanya ada rumah yang menggema dengan nada sepi di sana.

Dan akhirnya, Raken menghabiskan waktu bersama Emily. Mereka pergi ke mana saja kaki bisa melangkah, menghabiskan hari dengan mengalihkan isi kepala yang terus saja berusaha menarik pikiran mereka ke masa lalu. Mereka berkirim pesan saat sepi dan bahkan saling menelepon di malam hari saat si gadis manis Emily merasa tak bisa tidur.

Selama beberapa hari ini Kia seolah absen dari kehidupan mereka berdua, tetapi bukan berarti mereka mengabaikannya, mereka justru sangat mencemaskannya, hanya saja Kia tak pernah terlihat lagi.

Raken berharap Kia hanya pergi sementara, menenangkan dirinya. Mungkin cara Kia untuk mengusir luka adalah dengan menyendiri, dan Raken hargai pilihan itu. Namun, setiap hari dia tetap mencoba menghubungi nomor Kia walau tak ada jawaban apa-apa.

Dua hari yang lalu Bu Indri menghubungi Raken, menyuruhnya mengambil foto-foto yang pernah dia potret. Raken dan Emily pun pergi ke sekolah di sore hari. Dan di sepanjang jalan, di halaman, di setiap lorong dan sudut sekolah, terbayang ingatan tentang masa-masa sekolah bersama teman mereka yang telah pergi.

Setiap sudut sekolah yang pernah mereka lewati membunyikan dering-dering yang membangkitkan lagi rasa rindu.

Dan saat Emily mengambil amplop tipis yang diberikan Bu Indri padanya dengan wajah bersimpati, Emily merasa amplop tipis itu terasa amat berat di tangannya, seolah setumpuk kenangan yang tertinggal di belakang ikut hadir dalam lembaran foto tipis itu.

Sampai hari ini, Emily sama sekali tak ada membuka amplop itu. Dia simpan di dalam laci, di balik buku hariannya. Emily takkan sanggup melihat wajah dan kenangan yang tersimpan di foto itu untuk saat ini. Mungkin nanti, saat hatinya sudah cukup tangguh untuk melupakan rasa pedihnya, dia akan melihatnya. Entah setahun, dua tahun, atau bahkan sepuluh tahun kemudian, atau mungkin selamanya, takkan pernah dia buka.

Dan di antara orang-orang terdekat Yuda yang mengenang pemuda itu, ada satu yang tak mengenangnya sama sekali, Wulan. Dia sama sekali tak mengenang kakak kesayangannya karena dia tak tahu kakak kesayangannya itu sudah tiada.

Beberapa hari yang lalu hasil UN jenjang SD sudah diumumkan. Wulan mendapat hasil terbaik di sekolahnya, dapat peringkat 2 sekabupaten dan 3 seprovinsi. Sayang, hari yang membahagiakan itu agak kurang lengkap baginya karena Yuda sama sekali tak ada datang menemuinya.

Wulan bertanya pada Raken ke mana Kak Yuda, Raken bilang Yuda sedang berada di kota lain. Raken bilang Yuda titip pesan padanya, mengatakan selamat atas kelulusannya dan meminta Wulan untuk tetap semangat belajar walau tidak belajar bersamanya lagi. Tentu saja, itu bukan pesan dari Yuda, tapi pesan yang dibuat Raken sendiri, walau begitu Raken tahu kalau temannya pasti memang ingin mengatakan hal yang sama kalau dia masih ada.

Dan hari ini Raken dan Emily menghadiri hari perpisahan Wulan sambil menuntun ayah Wulan atau si kakek. Wulan sangat senang, tapi lagi-lagi ada sedikit rasa tak puas di hatinya karena Kak Yuda tidak hadir.

RAKENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang