Bab 20 - Seralina

2.4K 222 23
                                    

"Dia adikku. Adik beneran. Kami saudara sebapak. Dan kamu tahu? Asal usul dan masa lalu hidupku dan ibuku gak enak buat didengar. Ibuku ... wanita simpanan ayah Emily."

***

Wanita muda dengan kaki jenjang dan tubuh ramping berjalan keluar dari sebuah perkantoran dengan baju kerja berwarna plum yang rapi dan sebuah tas mewah hitam pekat yang dia sandang di lengan kanan.

Wajahnya tersapu sinar jingga mentari sore dan terlihat memesona. Matanya bulat besar dan bulu matanya bertahta lentik, hidungnya mancung dengan lekukan yang indah, bibirnya penuh dan bentuknya menawan. Lipstik warna merah marun melapisi bibir itu, memberi kesan seksi yang begitu memikat.

Sepatu hak tinggi merah tua dengan anggun membalut kakinya. Anting berlian di atas leher jenjangnya berkilau setiap kali rambut sedadanya yang hitam pekat tersibak pelan oleh angin. Jari-jari lentiknya dibalut oleh kuku-kuku indah berlapis warna merah gelap dan wajahnya yang dilapis riasan natural membuatnya semakin terlihat rupawan.

Dari puncak kepala sampai ujung kaki, wanita itu terlihat begitu mewah dan menarik. Auranya sungguh memikat. Dia punya tarikan magnet yang kuat dari pancaran sosoknya. Seralina namanya, costumer service di sebuah perusahaan telekomunikasi, tapi gayanya melebihi gaji yang dihasilkannya.

Sebuah sedan hitam mewah yang berkilau disapu cahaya mentari berhenti di depan kaki jenjang Sera. Sera lalu masuk ke dalam mobil itu, dan kisah cinta gelapnya yang sudah lama dimulai akan melewati babak baru. Ya, semua kemewahan yang membalut tubuh dan senyumannya, dia dapatkan dari sesosok pria.

Rean Dinarta, pengusaha dan pejabat muda yang masa depannya lebih berkilau dibanding anting yang dipakai Sera, sudah menjadikan wanita yang kini duduk di jok sebelahnya itu sebagai simpanannya sejak tiga tahun yang lalu, dan dengan rapinya menyembunyikan kebusukan itu hingga sedikit pun tak tercium istrinya.

Rean akan menjemput Sera, membawanya pergi ke tempat-tempat menyenangkan, melakukan hal-hal indah bersama, menghabiskan waktu berdua, dan menghadiahi gadis cantik itu kenikmatan dunia.

Sera yang sudah terlanjur tenggelam dalam indahnya gemerlap kelas atas, memerlukan banyak uang untuk mempertahankan "kelas"-nya. Dan bersama Reanlah, dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan walaupun harus melempar jauh-jauh harga dirinya.

Sera tak peduli. Dia jauh dari rumah orang tuanya, bahkan kedua orang tuanya sudah tiada, tak ada yang perlu dia cemaskan. Ibunya meninggal saat dia kelas satu sekolah menengah pertama, ayahnya meninggal saat dia baru lulus SMA, dan satu-satunya kakak laki-lakinya tak menghiraukannya lagi. Sera kabur dari kampung halamannya setelah menjual warisan orang tua dan tak sepeser pun uang hasil warisan itu lari ke tangan kakaknya.

Ah, takkan ada yang mengikatnya di dunia ini, dia sudah tak punya siapa-siapa. Dia hidup dengan bebas di dunia barunya. Kakaknya tak berniat menuntutnya atas hak warisan itu, apalagi dia tak tahu di mana Sera berada.

Sera awalnya menikmati uang yang dia bawa kabur untuk bersenang-senang, menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura. Lalu, dua tahun kemudian dia melamar pekerjaan dan diterima menjadi CS di suatu perusahaan. Selang satu tahun kemudian dia bertemu Rean. Mereka bertemu di suatu acara yang melibatkan perusahaan yang dipimpin Rean dan kantor tempat Sera bekerja. Mereka berkenalan dan sejak saat itu dimulailah hubungan gelap itu.

Sera tahu Rean sudah punya istri, tapi dia tak peduli karena sudah merasa nyaman berada di dekat pria itu. Rean tergolong tampan, dia juga mapan, dan yang terpenting Sera merasa puas akan hidupnya saat menjalin hubungan dengannya.

Walaupun hubungan itu harus dijalani diam-diam, tapi di situlah letak menarik dan serunya untuk Sera. Melakukan segalanya tanpa diketahui orang terdekat Rean, sungguh main kucing-kucingan yang menyenangkan baginya.

RAKENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang