"Sekarang gini deh, gue pernah nolak orang gara-gara nggak seneng pantat dia rata. Anyone has more ridiculous reason than that?" Tanya Ara dengan ekspresi menantang, bikin Jennie, Jisoo, Rosé, dan Lisa langsung menatap dia dengan ekspresi heran bercampur pingin ketawanya masing-masing.
Hari ini sebenernya para cowok a.k.a Mark, Eunwoo, Guanlin, dan Vernon ada urusan semuanya, but the girls still decided buat ngumpul di Vanilla Cup as usual anyway; lagian mereka juga udah lama nggak ngumpul bareng tanpa ada satu oknum lelaki yang mengganggu.
As per usual pas cewek lagi ngumpul, pasti ujungnya ngobrol ngalor ngidul. Dari ngomongin kabar temen-temen mereka, sampai akhirnya topiknya entah gimana nyambung ke alasan paling aneh dibalik kenapa mereka pernah nolak seseorang. Bahkan Ara—mahasiswi yang magang di Vanilla Cup—juga ikut ditarik, padahal dia niat awalnya cuma buat nganterin pesenan.
"Seriously, Kak???? Terus lo beneran bilang gitu ke dia?" Tanya Rosé di sela-sela ketawanya, yang dibalas dengan gelengan kecepatan penuh oleh Ara; lengkap dengan a horrified expression on her face.
"Ya nggak lah, lagian gue bilangnya gimana coba??? Masa gini," cewek itu lalu menghadap ke arah Jisoo dan menggenggam tangannya. "Maaf ya aku nggak bisa nerima kamu. Kamu baik kok, dan lumayan ganteng, but your ass is just so damn flat and I can't stop thinking about it. Maafin aku, ya," ucap Ara dengan ekspresi yang tulus dan serius banget, sementara Jisoo yang dipegang tangannya udah ngakak.
Jennie mendengus geli. "I thought gue yang nolak orang gara-gara pose fotonya sama semua di Instagram itu udah yang paling-paling, ternyata masih ada yang lebih parah," timpalnya, bikin Lisa langsung menepuk tangannya dengan ekspresi kaget.
"I think I remember, Kak Hangyeom bukan sih??? Demi apa lo nolak dia cuma gara-gara itu?!" Serunya, diiringin sama anggukan oleh Jisoo.
"Parah sih lo Jen, gue sih nolak paling ya karena kurang ganteng aja."
"Yeuuu, sama aja itu sih oh my God????" Timpal Rosé nggak terima, bikin Lisa di sebelahnya langsung ngetawain ekspresi roommate-nya itu.
"Well, emang mantannya Kak Jisoo nggak ada yang jelek nggak sih? Yang terakhir Kak Sehun, terus sekarang Eunwoo. They look like they belong in magazines and I'm saying this as a model." Lisa menyedot ice chocolate-nya.
"Widih, serem juga lo Kak." Ara menggoyangkan alisnya ke arah Jisoo dengan ekspresi jahil. "Gue nggak pernah liat yang namanya Sehun itu sih, tapi kalo Eunwoo ya udah lah nggak usah ditanyain lagi itu ma."
"Jangan genit-genit Ra, itu Minhyun gimana Minhyun?" Ledek Jennie, yang dibalas Ara dengan mengibaskan tangannya.
"Nggak gimana-gimana kok, orang kita nggak ada apa-apa? Tuh orangnya lagi sibuk menggiling biji kopi pilihan di belakang." Ara menunjuk ke arah ruangan staf Vanilla Cup tanpa dosa.
Padahal ya di sini tuh yang bos itu Minhyun dan Ara cuma magang, and yet yang sibuk kerja malah manajernya sementara yang ini malah ngaso-ngaso.
"Anyway........" Cewek itu memajukan badannya dengan ekspresi jahil. "Kalo Jennie kan soal pose, Kak Jisoo soal tampang, what about you two????" Tanyanya ke Rosé dan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...