[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One

Something's Hidden in the Wood

"Morning, Kak."

Jennie mendengus geli pas membuka mata dan menemukan Mark yang udah duduk di sebelah tempat tidurnya.

"Morning, Lee," katanya sambil tersenyum kecil. "Tumben banget lo bangun lebih dulu dari gue, biasanya harus disamperin."

"My morning class got cancelled," Mark mengoper jempit rambut Jennie di atas meja, "dan aku mau ngecek your condition. I even bought Aspirin, just in case."

"Gue nggak apa kok," Jennie menjepit rambutnya, "I still remember how mad you were that one time, lagian hangover itu nggak enak banget rasanya."

"Yeah, I know right," balas Mark tanpa mikir, bikin Jennie yang tadinya jalan ke arah kamar mandi langsung menghentikan langkah, menatap cowoknya penuh selidik.

"Sejak kapan lo minum, Mark?"

"Pft— what? Aku? Minum? Mana pern—"

"Don't even try. It's too late."

Mark menghela napas, tau kalau dia udah nggak bisa ngelak.

".......since one of my friend's birthday party?"

"Dan itu kapan?"

".......sebulan yang lalu?"

"Huh," Jennie mendengus, lalu mengangguk-angguk.

"Why didn't you tell me? Tau gitu gue ajak lo kemarin biar sekalian kenal sama Daniel."

Ekspresi Mark, yang tadinya udah lega karena Jennie nggak marah soal dia minum—karena dia kan sebenernya belum boleh—langsung menegang the moment he heard his name.

"He was there too? Aku kira cuma Bang Chanyeol sama komplotannya."

"Daniel itu bagian dari komplotannya Chanyeol, babe. Used to at least, makanya kemarin pergi tuh mau sekalian ngerayain dia balik," jawab Jennie sambil berjalan ke luar kamar, mau mengambil minum di dapur.

"Kenapa kamu nggak bilang ada dia? Tau gitu aku beneran ikut, nggak usah nonton Black Panther."

"You didn't ask?" Jawab Jennie sambil mengelap bibirnya.

"Lagian kenapa sih? Lo juga ada Kai biasanya nggak segininya."