"Lah, itu bukan temennya Kak Jennie?" Seonho mengernyitkan keningnya pas liat seorang cewek yang familiar baru aja memasuki gedung sekolah mereka.
Daehwi yang kepo pun ikutan noleh ke arah yang ditunjuk Seonho. "Kak Jisoo bukan sih namanya? Yang pacarnya tinggi banget itu?"
"WOY CUY LAGI NGELIATIN APA— lah itu bukannya Kak Jisoo????" Jaemin yang tiba-tiba merangkul mereka berdua gara-gara kepo sekarang ikutan bingung, terus celingak-celinguk.
"No, Lin! Masa Kak Jisoo dateng ke sini????" Seru Jaemin ke Guanlin dan Jeno yang lagi jalan ke arah mereka, baru balik dari kantin.
Jeno mengernyitkan kening, lalu menoleh ke Guanlin—expecting cowok itu untuk bingung juga—tapi Guanlin justru terlihat santai-santai aja, seakan dia udah tau kalau Jisoo hari ini bakal ke sekolah mereka.
"Kak Jisoo ke sini ada kaitannya sama lo?" Tanya Jeno penasaran, yang cuma dibalas dengan anggukan kepala oleh Guanlin.
"Remember yang gue bilang soal wali gue bakal ke sini? Itu dia orangnya."
"...........sejak kapan dia ada hubungan keluarga sama lo?"
***
"Oooooooh, jadi ini ya kakak sepupunya Guanlin? Welcome to our school!"
"Iya nih Bu, maaf ya saya baru sempet ke sini. Nama saya Jisoo, and it's a pleasure to finally meet Bu Narsha yang Guanlin sering banget ceritain." Jisoo tersenyum manis seraya menjabat tangan school counselor—atau guru BK bahasa lokalnya—tersebut, sementara Guanlin yang duduk di sebelahnya cuma membungkukkan kepalanya dengan sopan.
Padahal dia dalam hati diem-diem udah mencibir abis-abisan, kan males banget kalau Bu Narsha kira Guanlin suka ngomongin dia di luar sekolah??? Tapi kata Jisoo kemarin dia disuruh diem dan ikutin aja, so that's all he gonna do for now.
"Begitu ya? Emang Guanlin suka cerita apa tentang saya?" Tanya Bu Narsha penasaran, bikin Guanlin langsung keringet dingin. Ini dia harus bales apa????
"Kata Guanlin, Bu Narsha itu kenal banget sama setiap siswanya, dan karakter itu menurut saya penting banget loh Bu, buat dipunyai seorang school counselor." Jisoo menjawab sebelum Guanlin harus membuka mulut, bikin cowok itu diam-diam menghela napas lega.
Padahal Guanlin kemarin cerita ke Jisoo kalau Bu Narsha itu kepo dan tukang gosip, entah gimana temennya yang lebih tua itu bisa nge-paraphrase deksripsi yang jelek jadi kedengeran kayak pujian is so beyond him.
'Pantesan aja yang kemarin pada ngusulin Kak Jisoo,' batinnya.
"Iya Mbak Jisoo, bener banget tuh. Maklum lah, anak-anak jaman sekarang kan pergaulannya suka mengkhawatirkan jadi saya harus bener-bener pay attention to each and every one of them," balas Bu Narsha, yang direspon dengan anggukan oleh Jisoo.
"Iya, saya ngerti kok Bu. Saya yakin Guanlin pasti aman di asrama, tapi tetep aja kalau di luar sekolah saya pantau, soalnya takut dia kenapa-napa," kata Jisoo dengan ekspresi penuh kekhawatiran dan simpati, bikin Bu Narsha mengangguk-angguk dengan penuh semangat.
Sumpah ini Guanlin rasanya mau ketawa aja. Like, kalau dia boleh jujur tuh dari tujuh orang lainnya dia paling nggak deket sama Jisoo. Nggak sampe awkward juga, but they have very little in common, and the fact that Jisoo yang paling tua dan dia yang paling muda doesn't really help either.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...