"Jack," panggil Rosé sambil mengaduk-aduk Mac & Cheese di mangkuknya.
"Hm," gumam Vernon, sama sekali nggak mengalihkan pandangan dari layar laptop yang menampilkan aplikasi PhotoShop di depannya.
"Lo sadar nggak sih......." Rosé menjilat bibirnya, "that baby corn and Kak Jen were being really weird while we're in Taipei?"
Vernon, yang udah notorious buat nggak bisa diganggu kalo dia udah fokus, langsung menaruh laptop dari atas pangkuannya ke atas meja ruang tamu apartemen Lisa dan Rosé di detik juga.
"You sure?" Tanyanya.
"Makanya jangan sibuk sama kamera aja," cibir Rosé, kemudian mengangguk.
"Bukan cuma gue yang nyadar kok, your girlfriend did too. Kak Jisoo nggak tau sih, but both of us don't really want buat ganggu dia di saat baru nikah dan lagi honeymoon gini."
"That reminds me, mereka baru balik dari Taipei lusa ya......." gumam Vernon perlahan, yang sayangnya kedengeran sama Rosé dan langsung bikin cewek itu gasped dramatically.
"Jack, jangan bilang lo bahkan nggak sadar Eunwoo sama Kak Jisoo belum balik??? God, no wonder you didn't even notice ketegangan yang ada antara Kak Jen sama baby corn."
Vernon mendengus. "Man, Guanlin really deserves a standing applause buat bisa tahan sama kelakuan hiperbolik lo tiap hari," responnya sambil menggelengkan kepala.
"Please don't mention Kuaci's name in front of me," Rosé menjepit hidungnya sambil memejamkan mata, "gue lagi berusaha menjauh dari tuh orang selama dia ujian and it's really, really hard buat nahan diri buat nggak nelfon atau chat. No wonder Dilan bilang rindu itu berat."
Vernon, sebagai orang yang melewati berbulan-bulan basically LDR NYC-Jakarta di pertengahan dia dan Lisa deket, cuma mengeluarkan dengusan mengejek.
"Anyway, Rose." Vernon menatap Rosé dengan serius. "What did you exactly mean by being weird?"
"Baby corn nggak se-clingy biasanya," Rosé memasukkan sesendok Mac & Cheese ke dalam mulutnya, "it's like he's distancing himself gitu loh Jack, tapi yang lebih aneh lagi tuh Kak Jennya juga kayak pasrah dan terima aja???"
"Wow," Vernon menggelengkan kepalanya. "Gue nggak pernah ngira kalo nama Jennie dan kata pasrah sama terima aja itu bakal gue denger dalam satu kalimat in this lifetime."
"She's a normal human too, you know." Rosé menghela napas sambil menatap ke ruang tamu, tatapan matanya kosong.
"God, I just hope that she has someone to talk to kalo emang dia belum ngerasa bisa cerita ke kita."
***
"Mark?"
"Huh?" Cowok itu mengerjapkan mata dan mengedarkan pandangannya, bikin Arin tertawa pelan dari ekspresi bingungnya yang menurutnya lucu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...