Dak!
"Nih."
Jisoo menatap benda yang baru aja setengah dibanting ke mejanya, kemudian pandangannya beralih ke si pembanting; ekspresi di mukanya datar.
"Really, Ong?"
"What?" Seongwoo mengangkat bahunya tanpa dosa. "Lo nitip dibeliin air mineral kan? Itu udah gue beliin. Sama-sama."
Jisoo memijat keningnya.
"Gue berterimakasih lo udah beliin, tapi nggak usah yang satu setengah liter juga??"
"Kenapa lagi sih kalian ini, masih pagi juga." Kyungsoo yang baru dateng geleng-geleng kepala.
"Silakan, bisa Uda liat sendiri di sini." Jisoo mengisyaratkan ke arah botol gede itu di mejanya.
"Jis, emang lo nggak tau ya kalo ibu hamil itu butuh tambahan asupan air lima liter??"
"Mungkin, kalo hamil anak gajah," Kyungsoo nyeletuk. "Hasil USGnya gimana Jis? Gajah apa orang?"
"Hahhhhh, terserah kalian semua terserah!" Jisoo memegang kepalanya dengan dua tangan.
"What's going on?" Tanya Daniel yang baru dateng, kemudian dia langsung ketawa begitu liat meja Jisoo.
"Gara-gara air minum lagi? Seriously, aren't you guys bored?"
"Nah!" Seongwoo menjentikkan jarinya. "Tuh, emang lo nggak bosen? Tinggal minum aja sih apa susahnya."
Jisoo menghela napas. "Lo tau kan, awalnya gue nitip minta dibeliin tuh buat dibawa kalo kita harus keluar?"
"Yeah. So?"
"Abis itu lo beliin yang 1,5 liter, terus ujung-ujungnya nggak dibawa karena kegedean?"
"Halah," Seongwoo mengibaskan tangannya. "Dimana ada kemauan pasti ada jalan, Jis."
Jisoo menatap ke arah Daniel dengan tatapan datar yang udah lelah banget, persis kayak di The Office.
Cowok itu konstan ketawa. "Lo kenapa sih lagian, ngotot beliin yang segitu?" Tanyanya ke si pelaku.
Seongwoo menghempaskan badannya di kursi, lalu menatap Daniel dan Jisoo sambil menggelengkan kepala.
"Begini ya, kawan-kawanku. Harga air yang 600 ml itu 3.000, berarti 5 rupiah per mlnya. Yang 1.500 ml itu 5000, sekitar 3,33 rupiah per mlnya. Kenapa harus beli yang lebih mahal ketika ada yang persis sama dan lebih murah???"
"Gue tau agak ironis buat ngomong gini karena gue orang Padang," Kyungsoo berjalan ke arah Seongwoo lalu menepuk bahu juniornya tersebut, "tapi lo pelit banget. Congrats."
"Eh sorry Da, ini namanya prinsip economies of scale," Seongwoo membela diri. "Money adalah uang, you know."
Daniel memutar bola matanya. "Dan pohon adalah tree. Doesn't change the fact that perhatian lo ke Jisoo ini pasti ada udang di balik batu."
"Dia begini tuh perhatian???" Jisoo malah kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...