"Alright, I understand kenapa lo bawa Guanlin ke sini Sé, but these other people.......?" Tanya Jennie dengan skeptis ke arah lima orang lain yang ikut berada di Marque pada sore hari ini. Iya, kalian nggak salah baca. Bukan satu, bukan dua, bukan tiga; tapi lima.
And nope, it's not the usual gang. Eunwoo lagi sibuk dengan urusan kuliahnya, Vernon lagi di NYC, dan Mark.......entah lah, Jennie belum pernah ngeliat cowok itu lagi semenjak putus.
Terus tujuh orang itu siapa aja, berarti? Well, there's Guanlin and Rosé of course, terus Jisoo dan Lisa. Yang nggak biasa adalah Daniel, Seongwoo, and this tall, noisy cowok bermata besar yang celingak-celinguk dari tadi. Agak mengingatkan Jennie akan kodok, kalau boleh jujur.
"Whoa, so this is Marque!" Seru cowok itu. "Sumpah, gue udah kepo banget sama nih tempat dari lama soalnya si Mark selalu bilang kalo— ADAWWW, SAKIT, ANJING!"
"Ignore him, Kak," kata Lisa ke Jennie, tanpa peduli sama sekali sama cowok yang kakinya barusan dia tendang sampe jatuh tersungkur itu. "Dia the infamous Lu-ke by the way, yang tadinya gue sama Rosé sama sekali nggak mau ngajak tapi dia maksa."
"Heh, gini-gini juga gue yang banyak bantu kalian ya!"
"Blah, blah, blah, blah," Rosé memutar bola matanya. "Anyway, gue justru lebih surprised ada Kak Jisoo juga di sini, nggak sendirian lagi. How?"
"Tadi Jennie nelfon gue bilang kalian mau dateng, terus gue mikir kenapa gue nggak ikutan aja?" Jisoo mengangkat kedua bahunya.
"DAN tentunya gue nggak akan melewatkan kesempatan untuk bisa ketemu sama ceweknya Daniel yang bikin dia sering langsung balik dari kantor a.k.a jadi cupu, sama tentu saja karena kita bertiga adalah tim yang nggak bisa terpisahkan. Three musketeers, threesome; you name it."
"Shut up, Seongwoo." Daniel mendengus, lalu tertawa pelan. "We just don't think it's right to leave a pregnant woman all alone. Lagian kita nggak harus balik ke kantor sampai jam 6 ini."
"Kak Jen, can I take a look on your display?" Tanya Guanlin nggak nyambung, karena sejak tadi masuk dia memang udah memperhatikan seluruh penataan interior Marque yang isinya memang suka disesuaikan dengan tema dan musim saat itu. Merhatiinnya subtle tapi, nggak kayak Lucas yang heboh.
"Sure." Jennie mengangguk, mempersilahkan. "Now that we're mentioning it, gue baru inget kalau lo selalu niat banget soal penataan. Nggak mau coba Desain Interior?"
"Nah, I suck at drawing," balas Guanlin sambil matanya memperhatikan penataan lampu baru yang kayaknya Jennie belum lama pasang. "Lagian gue nggak terlalu tertarik sama penataan rumah, terlalu.......biasa?"
"Yeah, my Kuaci is no basic bitch." Rosé mengangkat tangan dalam upaya ngajak Guanlin toss, yang awalnya cuma diliatin aja sama cowoknya itu sebelum dia membalas dan melengos ke arah store display yang emang mau dia liat tadi.
"Maybe he's more suitable at Visual Presentation?" Usul Daniel. "Di New York ada jurusannya, dapet BFA (re: Bachelor of Fine Arts). Visual Presentation and Exhibition Design namanya kalo nggak salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...