Kamu tahu? Ada rahasia yang tidak bisa selamanya kamu simpan sendiri. Aku telah membaginya tanpa sengaja, baru saja.
***
Jhope Hyung dan perempuan itu baru saja keluar. Aku sengaja untuk tetap tinggal dengan alasan ada yang ingin kubereskan. Padahal seperti biasa, aku akan memutar video latihan dance hyung. Memerhatikan, lalu memraktikkan.
Aku berhenti jika sudah terlalu.
Hanya saja, berbeda dengan malam itu. Aku terlalu fokus dengan bayangan di cermin, memerhatikan gerakan demi gerakanku seperti yang dilakukan Jhope Hyung saat menari.
Tubuh sudah berpeluh, tapi kaki yang tidak cukup tangguh ini masih sanggup.
Musik berhenti. Tanganku baru saja ingin menyentuh tombol rewind, dan aku melihat pantulan dirinya di sana.
Sudah berapa lama?
"Ha... Hana... bukankah Jhope Hyung sudah mengantarmu pulang? Kenapa kamu masih di sini?" tanyaku, setelah berbalik dan menatapnya langsung, tidak lagi melalui cermin.
"Jimin-a...." ucapnya lemah.
Dia ambruk. Wajahnya sangat pucat.
"Hana! Tu... tunggu sebentar aku akan segera kembali."
Aku membuka pintu ruangan dan langsung disambut angin dingin. Dengan kaos basah penuh keringat dan tanpa alas kaki, aku berlari menuju jalan raya mencari taksi. Mataku menangkap Jhope Hyung. Dia setengah berlari menghampiriku, di tangannya ada plastik putih bertuliskan nama apotek di seberang jalan.
"Hyung.... Hana...."
"Cepat cari taksi, biar aku yang ke dalam!" perintahnya.
Aku berdiri sejenak di pinggir jalan. Perlu waktu untuk mendapatkan taksi. Sepertinya dingin yang terlalu membuat orang-orang memilih transportasi itu.
Yha! Dapat! Aku meminta sopir menunggu sebentar.
Ketika berbalik, Jhope Hyung sudah berlari menujuku. Hana ada di gendongannya.
"Jimin-a, biar aku yang mengurus Hana."
Pintu taksi ditutup. Mereka berlalu.
Hawa dingin mengepungku. Bahkan sampai di sini, di hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/130341405-288-k215302.jpg)
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
FanfictionSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...