Nam Mi Ra
Aku tidak menyangka bahwa diamku selama ini membuat Jimin semakin nekat. Bahkan di luar nalar. Bagaimana bisa dia mencari tahu tentang Seokjin Oppa dan Namjoon Oppa? Bukankah hubungan dengan mereka sudah sangat jauh. Jauuuhh sekali.
Apakah dia sempat melihat nama Min Yoongi di ponselku? Jangan-jangan dia juga mencari tahu tentang artis ini! Astaga Jimin-a! Kapan kamu akan berhenti memenuhi otakku.
Shin Hye menyodorkan kertas untukku. Wajahnya manis sekali, senyum malu-malu seperti orang sedang jatuh cinta, lagi.
Mi Ra, aku rindu.
Aku membaca tulisan itu.
"Dia manis sekali...," ucapnya.
"Ha?"
"Jimin. Park Jimin tadi mengantarkan tulisan itu ke sini saat kamu belum tiba."
Lonceng tanda pintu dibuka berbunyi. Jimin ada di sana.
"Kalian keluarlah. Biar aku yang kembali jaga," ucap Shin Hye sambil memberi isyarat kepadaku agar lekas keluar dari balik meja kasir.
"Seharusnya kamu bisa menghubungiku, bukan dengan cara seperti ini. Jimin-a, kita bukan anak SMA lagi," ucapku begitu kami duduk di luar toko.
"Aku tidak punya nomor ponselmu. Bahkan kemarin saat kamu tiba-tiba pergi karena Min Yoongi pun, aku tidak sempat memintanya."
"Ish...."
"Bagaimana seorang Mi Ra yang sangat biasa saja, dikelilingi oleh orang-orang luar biasa?" tanyanya.
"Kemarikan ponselmu. Kalau sewaktu-waktu kamu rindu, bisa langsung menghubungiku."
"Bagaimana jika setiap hari? Setiap waktu?"
"Hahaha... benar kata Shin Hye, kamu manis sekali. Kenapa aku baru sadar sekarang?"
"Ini bukan trikmu mengalihkan niat awalku bertemu denganmu, kan, Mi Ra?"
Sial! Misiku terbongkar.
Aku mengubah ekspresi "manis-sedikit-menjijikkan" barusan dengan wajah biasanya.
"Tanyakan apa saja, aku akan menjawab."
Kurasa setiap orang pernah jalan-jalan ke toko baju, lalu melihat manekin yang dipasang. Nah, seperti itulah ekspresiku.
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
Fiksi PenggemarSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...