Nam Mi Ra
"Taehyung-a! Aku sudah memaafkanmu, lalu mana imbalannya?"
Tiba di ruang kelas, aku segera menghampiri Kim Taehyung.
"Imbalan?" tanyanya, diakhiri dengan mulut kotak masih menganga.
"Kontak Kim Seokjin Hyung, seperti yang kamu janjikan kemarin. Masa kamu lupa? Hahaha...." Jimin menimpali, tetapi tawanya sungguh dibuat-buat.
Aku merasa ada keanehan.
"Jimin-a!!!!"
Dia berlari keluar kelas. Aku tahu tujuannya pasti balkon. Aku mengejarnya, Taehyung turut mengekoriku.
"Oke. Sekarang semuanya sudah berbaikan, kan? Semuanya baik-baik saja. Hah... hah... hah...." ucap Jimin masih terengah-engah.
Aku dan Taehyung yang ada di hadapannya tak kalah terengah-engah. Hancur sudah dandanan pagi yang wangi. Rambut kami sudah menempel di wajah bercampur keringat.
"Ini... ambil ponselku. Kontaknya ada di situ, kamu cari sendiri," ucap Taehyung akhirnya.
"Ha?"
Aku dan Jimin meneriakinya bersamaan. Kalau misal sedari awal Taehyung mau membagi kontak Kim Seokjin Oppa, kenapa harus ada peristiwa lari-larian ke balkon? Astaga!
"Hyung 1 atau Hyung 2? Mana yang Seokjin Oppa?" tanyaku.
"Coba kemarikan ponselku."
Aku memberikan kembali ponsel Taehyung. Namun ternyata kelicikan anak itu tidak juga berakhir.
"Karena ponsel ini sudah ada di tanganku lagi, maka semua kendali ada di diriku. Kamu hanya boleh memilih salah satu kontak yang baru saja kamu sebutkan. Nanti akan kutunjukkan kepadamu lalu kamu catat di ponselmu," terang Taehyung.
"Itu tidak adil!"
"Satu... dua... ayo, Mi Ra, kamu memilih Hyung 1 atau Hyung 2? ti....g...."
"Hyung 1!"
Jimin yang menyaksikan aku dan Taehyung hanya tertawa. Matanya nyaris hilang. Aku menyukai senyuman mata Jimin. Eh, apa?
Dia selalu punya banyak cara untuk melindungi teman-temannya, menyatukan, membuat berbaikan, dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Jimin yang sangat baik. Baik sekali. Sayangnya, saat itu aku terlalu silau dengan pesona Kim Seokjin Oppa.
Lebih parahnya, ternyata kontak yang diberikan Taehyung kepadaku bukan milik Seokjin Oppa, tetapi Namjoon Oppa!
Taehyung sialan!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/130341405-288-k215302.jpg)
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
FanfictionSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...