Aku pulang ke rumah dengan perasaan yang tidak bisa dijabarkan. Seperti ada kembang api yang meledak-ledak di kepalaku. Padahal belum juga datang tahun baru.
"Hana sudah seperti penagih hutang. Kamu tahu? Justru yang membuat hariku tidak tenang adalah terornya. Apakah aku sudah menemuimu, apakah aku sudah menjelaskan semuanya kepadamu, dan apakah-apakah lainnya yang jumlahnya lebih dari selusin. Itu membuatku jauh lebih tertekan. Hahaha. Sialan," ucap Jhope Hyung.
"Hana? Ada apa dengannya?"
"Oh... apakah dia tidak menghubungimu?"
"Sekali, bertanya apakah aku baik-baik saja."
"Kamu ingat tentang kue ulang tahun yang datang tidak semestinya itu? Aku ingin tertawa jika mengingatnya. Kenapa harus kue ulang tahun, dan yang disodori adalah aku? Sebenarnya, kue itu untukmu, Jimin-a. Dia terlambat tahu tentang ulang tahunmu. Namun begitu melihatmu di ruang latihan, justru kue itu malah diberikan untukku. Bisa ya, orang jatuh cinta seperti itu."
Tunggu. Ke mana arah obrolan ini?
"Hana yang lebih dulu tahu, kamu sering menggunakan ruang latihan setelah kami pulang. Suatu hari, jaketnya tertinggal dan dia berniat mengambil. Hana heran karena masih ada musik diputar di dalam. Lalu dia melihatmu menari, sama seperti yang kami lakukan sebelumnya. Dia menungguimu hingga selesai malam itu. Begitu kamu berkemas, dia langsung bergegas. Beberapa hari kemudian, dia baru menceritakan semuanya kepadaku. Aku dimintanya menjaga semuanya, agar kamu tidak tahu tentang apa yang kami ketahui," jelas Hyung.
Aku tersenyum kecut. Kecewa dengan diri sendiri? Barangkali.
Sesuatu yang kusembunyikan, ternyata dengan sangat jelas telah disaksikan.
Anehnya, aku tidak merasa sakit hati, kini.
"Hana menyukaimu. Sudah sejak lama, Jimin-a."
Ponselku bergetar. Ada notif di Instagram. Taehyung menandaiku pada foto yang baru saja diunggah. Itu foto beberapa malam lalu, ketika Jhope Hyung dan Hana menang kompetisi dance, beberapa saat sebelum Jhope Hyung mabuk.
Taehyung memilih foto yang ada aku di sana, yang diambil oleh Jungkook.
"Hana akan melalukan yang terbaik. Untukmu, Jimin-a."
Bisikan Taehyung beberapa hari lalu kembali terdengar. Sangat jelas.
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
FanfictionSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...