Nam Mi Ra
Malam itu, aku memapah Jimin ke kamarnya. Aku benar-benar panik melihatnya ambruk setelah sebelumnya memberi tatapan benci kepadaku. Barangkali, dia mengira kalau siapa pun keluarga Kim, aku akan menerimanya. Tidak... tidak seperti itu.
Kalau kamu melihat Seokjin Oppa dan Namjoon Oppa, jelas sangat berbeda dengan malam itu. Semua berubah, tetapi Jimin tidak. Dia masih tetap anak SMA yang sangat baik, yang tidak mau melihatku menangis, yang setia bersama pulang dan berangkat sekolah, yang menggenggam tanganku paling pertama saat aku terluka.
Sudah berulang kali kubilang, saat itu, kami masih sangat muda. Dan cintaku, tidak pernah ditembus oleh kebaikan-kebaikannya.
Ini tentang cinta pertama.
Jung Hoseok, ayah Jimin.
***
Aku terkejut dengan kemunculan Hoseok Oppa di vila. Kukira dia tidak akan ikut datang malam itu. Barangkali dia juga menduga aku tidak akan datang setelah kesedihan yang menimpa keluargaku sangat mempengaruhiku.
Ketika ke toilet, aku berpapasan dengannya. Sungguh itu keadaan yang sangat menyebalkan. Pertemuan terakhir kami sangat tidak baik-baik saja. Kami bertengkar hebat.
"Mi Ra, aku minta maaf," ucapnya sambil mencekal tanganku.
"Aku selalu memaafkanmu."
"Seokjin? Dia kah alasanmu ke sini?"
"Oppa...."
"Jadi, kalian belum selesai?" Kim Namjoon tiba-tiba saja datang.
Hoseok Oppa menarik tanganku, tapi keempaskan.
"Kita bicara. Selesaikan urusanmu, kita bertemu di sana," ucap Hoseok Oppa sambil menunjuk suatu tempat.
Dia meninggalkanku dengan Namjoon yang tiba-tiba tanya tentang kedekatanku dengan Seokjin Oppa. Bagaimana bisa disebut dekat, kalau Seokjin Oppa saja tidak tau kalau aku yang masih bernapas ini mengaguminya?
Dan... muncullah Jimin, beserta keruwetan yang semakin menjadi.
Dia pingsan, dan begitu sampai di kamar, aku memanggil Taehyung. Tentu saja aku memarahinya karena mengerjai Jimin dengan minuman beralkohol. Taehyung hanya garuk-garuk kepala yang sama sekali tidak gatal dengan senyum nyengir alien menyebalkannya!
Itu adalah malam yang tidak begitu baik, jika aku mengingatnya sekarang. Tapi dulu menjadi malam yang sangat indah.
Patah hatiku karena Seokjin Oppa yang membawa teman perempuannya, terobati dengan maaf Hoseok Oppa yang sudah berkali-kali menyakitiku.
Bagaimana makna cinta pertama buatmu?
Kalau aku, selalu memaafkannya.
Itulah awal aku berubah di mata Jimin. Bahkan menjauhinya sangat jauh.
Aku merasakan bahwa dia sangat menyayangiku justru sudah sangat terlambat. Hingga kemudian, aku menebusnya dengan mencintai Jimin yang lain.
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
FanfictionSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...