Park Jimin
"Apa yang kamu mau? Perlukah basabasi dulu agar tidak terulang seperti pertemuan kemarin?" tanya Taehyung.
Kami kembali bertemu. Sebenarnya memintanya tidak mudah. Aku meneror dengan banyak mengirim pesan dan panggilan. Awalnya memang diabaikan. Tapi, Taehyung tetaplah Taehyung. Aku masih mengenali satu sisi dalam dirinya yang dulu. Dia tidak bisa mengabaikanku.
"Mi Ra sudah cerita apa saja?" tanyaku.
"Dia bilang, semalam bertemu denganmu lagi. Makanya ketika kamu tanya tentang Jimin, aku sudah bisa menerka. Kalian sudah bertemu."
"Selama ini, aku belum pernah menjumpai kakak perempuan Mi Ra. Aku lebih akrab dengan cerita-cerita yang disampaikan Mi Ra. Itu pun sudah lama. Hmm... lima tahun lalu. Kami semalam bertemu untuk pertama kalinya. Dia mengenaliku meskipun aku tidak."
"Mi Ra memang sering cerita tentang kita. Wajar jika kakaknya tahu tentang kamu. Ceritamu ini pun berlaku untukku."
"Bagaimana mungkin ada Jimin?" Ini pertanyaan yang sudah kutahan cukup lama.
"Kenapa pertanyaanmu bodoh sekali, Bodoh!"
"Jangan belagak amnesia. Kita pernah melalui hari-hari di mana Mi Ra sangat murung di sekolah dan menangis di balkon setiap istirahat. Kita, aku dan kamu, yang selalu membesarkan hatinya untuk menerima kenyataan tentang kakak perempuannya."
"...."
"Taehyung-a.... Siapa Jimin?"
YOU ARE READING
Love Yourself: What Am I to You
FanfictionSeperti halnya melepas, menerima juga bukan perkara mudah. Harus ada kompromi dalam diri, atau justru merelakan. Aku masih sering sulit menerima keadaanku yang sekarang karena peran masalalu. Hingga akhirnya, ada orang-orang yang menyadarkan bahwa a...